Khotbah

-->

"Jangan sia-siakan Kesempatan”
(RUT. 3:1-18)"


Banyak orang Kristen hari-hari ini yang menyia-yiakan kesempatan yang Tuhan berikan.  Pada hari ini kita akan belajar dari kebenaran firman Tuhan bagaimana menjadi orang Kristen yang tahu melihat kesempatan atau peluang. Tuhan Yesus telah menyediakan berkatNya kepada kita sebagai anak-anak sulungnya artinya orang-orang yeng berhak mendapatkan warisan dari sang pencipta. Namun sekali sangat di sayangkan banyak oang Kristen tidak melihat peluang ini, terus terkurung dalam ketakutan, perasaan pesimis dan merasa tidak mampu untuk meraih sesuatu yang ada didepannya yang disediakan Tuhan. Sebagaimana ayat pokok kita di atas kesempatan ini kita akan belajar dari tokoh wanita yaitu Rut, seorang wanita kafir (bangsa Moab) tetapi juga adalah wanita yang luar biasa dimana ia dapat melihat kesempatan-kesempatan yang Tuhan berikan dan meraih itu dalam hidupnya. Ada beberapa kesempatan yang tidak disia-siakan oleh Rut, a.l : Pertama : Kesempatan untuk mengikuti Naomi dan meninggalkan Moab (ini berbicara mengenai pertobatan) Kedua : Menjadikan Allahnya Naomi juga menjadi Allahnya (ini berbicara mengenai kerinduan untuk bertumbuh dalam kerohanian) dan ketiga adalah yang kita perhatikan pada bagian nats ini yaitu kesempatan untuk meraih berkat –berkat secara jasmani dan juga berkat rohani, di mana lewatnya akhirlah lahir keturunan-keturunan yang melahirkan juru selamat dunia.
Berikut kita akan perhatikan bagaimana sikap Rut yang tidak menyia-yiakan kesempatan, berharap lewat pelajaran ini sebagai orang Kristen kitapun memiliki sikap-sikap yang akan dijabarkan berikut, sehingga ada hal-hal yang luar biasa yang dapat kita nikmati dan juga tunjukkan kepada dunia bahwa benar pilihan pengiringan kita adalah benar.



Sikap hidup orang yang tidak menyia-yiakan kesempatan orang yang tidak menyia-yiakan kesempatan :
1.       Mendengar dan melakukan nasehat  yang membangun (ayat. 1-6)
Rut. 3:5 “Lalu kata Rut kepadanya: "Segala yang engkau katakan itu akan kulakukan."
Ada dua jenis nasehat dalam hidup kita yaitu nasehat yang membangun rohani dan nasehat yang tidak membangun rohani. Sebagai orang Kristen kita harus bijak dalam menentukan mana nasekat yang dapat membangun kita dan mana yang tidak. Amsal mengatakan bahwa semakin banyak penasehat maka rancangan orang tersebut akan terlaksana. Rut adalah seorang wanita yang luar biasa karena ia mau mendengar nasehat dari Naomi, Bagaimana dengan saudara? Apakah dalam hidupmu ada penasehat/mentor-mentor rohani yang senantiasa membimbing anda? Kalau anda ingin melihat rancangan anda satu persatu dibukakan oleh Tuhan, maka adalah baik belajar dari Rut yang memiliki seorang mentor rohani .
2.        Mengadakan persiapan yang maksimal (ayat. 3)
Rut. 3:3 “maka mandilah dan beruraplah, pakailah pakaian bagusmu dan pergilah ke tempat pengirikan itu. Tetapi janganlah engkau ketahuan kepada orang itu, sebelum ia selesai makan dan minum.(TB)
Tindakan berikut yang tidak boleh kita abaikan adalah mempersiapkan secara mantap akan apa yang  kita lihat sebagai kesempatan itu. Jangan berleha-leha atau menunggu lagi. Segera persiapkan diri baik mental maupun rohani untuk melihat kesempatan itu berubah menjadi berkat dalam hidup saudara.
3.     Memiliki keberanian (ayat. 4,7)
Rut. 3:4 “Jika ia membaringkan diri tidur, haruslah engkau perhatikan baik-baik tempat ia berbaring; kemudian datanglah dekat, singkapkanlah selimut dari kakinya dan berbaringlah di sana. Maka ia akan memberitahukan kepadamu apa yang harus kaulakukan."(TB) Band. Rut. 3:9,13. Perlu diperhatikan bahwa Rut melakukan ini bukan berarti menunjuk bahwa Rut adalah perempuan yang sebarangan, karena kalau kita memperhatikan pernyataan ayat di atas maka sesungguhnya Rut adalah wanita baik-baik, yang hanya ingin meminta pertanggungjawab atas orang yang harus menebusnya (sesuai dengan adat yahudi). Seringkali untuk meraih sesuatu dalam hidup ini kita harus berani untuk bertindak tetapi ingat harus seperti Rut, bertindak dengan penuh keberanian kepada sesuatu yang merupakan bagian kita

4. Menjaga harga diri/reputasi dalam hidup (ayat. 10c)
  Rut. 3:10
  Lalu katanya: "Diberkatilah kiranya engkau oleh TUHAN, ya anakku! Sekarang engkau menunjukkan kasihmu lebih nyata lagi dari pada yang pertama kali itu, karena engkau tidak mengejar-ngejar orang-orang muda, baik yang miskin maupun yang kaya.(TB)

Kesimpulan/Penutup
  Ayat. 10a, 11-18 adalah bentuk penghargaan untuk orang yang tidak menyia-yiakan kesempatan dan tahu memanfaatkan kesempatan yang Tuhan beri :
  1. Diberkati
  2. Selalu mendapat jalan keluar
Maukah saudara mengalami dua hal ini dalam hidup masa mudamu (sama seperti Rut) lakukan 4 hal diatas yang telah kita perhatikan. Pasti Tuhan akan memberkati dan member jalan keluar kepada anda untuk melihat keberhasilan. Tuhan Yesus memberkat


“Amin”


-->

" BAIT ROH KUDUS "

(I Kor. 3:16;6:19-20)

 


  Ada 3 Kata penting yang kita perhatikan dari judul di atas, yang pertama kata  BAIT  yang dalam bahasa Yunani = NAOS =TEMPAT MAHA KUDUS , tidak menunjukkan kepada bangunan tetapi menunjuk kepada pribadi orang Kristen. Kata kedua dan ketiga kita gabungkan jadi satu yaitu “Roh Kudus” artinya berbicara tentang Allah. Jadi kalau kita tarik kesimpulannya Bait Roh Kudus adalah pribadi kita orang percaya yang menjadi media/tempat tinggal Roh Kudus itu sendiri. Atau dengan kata lain dalam pribadi kita terdapat satu pribadi yang lain yaitu Roh Kudus. Meskipun demikian tidak banyak orang Kristen yang telah bersedia menyediakan hidupnya atau tubuhnya sebagai tempat kediaman Roh kudus. Banyak orang Kristen dewasa ini yang hanya sekedar memiliki label orang Kristen alias bait Allah namun sesungguhnya dalam pribadinya Roh Kudus tidaklah mendiaminya. Karena  itu penting sekali saat ini kita belajar dari kebenaran firman Tuhan, sebenarnya apa saja yang menjadi penghalang sehingga Roh Kudus tidak mau tinggal dalam pribadi seseorang.

Penghalang Roh Kudus tidak hadir dalam hidup kita:
1.    Hidup bercela di hadapan Tuhan (2 Kor. 13:5 )
Ayat ini dalam terjemahan bahasa Inggris dan Yunani lebih jelas . yaitu ada tambahan kalimat : “kecuali hidup bercela”. Ini member pengertian bahwa Kristus akan tinggal dalam pribadi orang yang tidak bercela. Sebaliknya hidup yang bercela pasti Kristus/Roh Kudus tidak akan hadir di sana.  Ada dua pengertian dari kata “bercela”
-          “Bercela” Yun =adokimos = tidak berharga/tidak bernilai (band. Maz. 116:15 = kita berharga). Bagaiamana kita membuat hidup ini tidak bernilai perhatikan I Kor. 3:17 pada kata “membinasakan” Yun= Ptheiro  artinya : mengotori, menodai , mencabuli
-          “Bercela” =disqualified=diskualifikasi=digagalkan meski telah mengikuti suatu perlombaan, disebabkan karena melangar aturan yang ditetapkan akhirnya dikatakan gagal/tidak menang. (band. I sam. 16:14; 15:23). Ingat baik bahwa dalam kekristenan ada aturan, ini sebuah pertandingan rohani, jadi kalau kita tidak mentaati aturan maka Tuhanpun tidak akan berkenan kepada kita, sama halnya dengan Saul sebagai mana di contohkan dalam ayat di atas.
Kesimpulan untuk bagian ini adalah kalau kita tidak menjaga harga diri yang Tuhan sudah taruh dalam hidup kita lewat penebusanNya dan, dan juga tidak mau hidup dalam aturan firman Tuhan  sehingga didiskualifikasi maka kita tidak akan mengalami karya Roh Kudus dalam hidup kita

2.  Tidak  memberikan hati sebagai tempat bg Roh Kudus
      (Yes. 57:15)
Secara kontekstual ayat diatas ada dua hal yang dapat menggerakkan Allah yang ada di tempat maha tinggi/Sorga dapat juga bertahta di hati kita yaitu :
-  Miliki kerendahan hati
Rendah hati adalah sebuah rahasia kita dengan Tuhan, penilaian orang terhadap pribadi kita relative adanya, bisa saja ada orang yang melihat saudara dan mengatakan saudara orang yang sombong, tetapi ada orang lain yang juga bisa menilai saudara rendah hati. Kedua objektif ini bisa saja benar tetapi juga bisa salah. Yang tidak mungkin salah adalah penilaian secara jujur terhadap diri kita masing-masing dengan mencerminkan pada firman Tuhan. Dengan demikian kita akan tahu pribadi kita ini tergolong orang rendah hati atau orang sombong.
-   Hati yang remuk
 Bagian ini berbicara tentang sikap hati kita di hadapan Tuhan, orang yang remuk dan hancur hati di hadapan Tuhan adalah orang-orang yang merasa bahwa hidup ini hanya dapat terjadi karena kasih karunia Allah. Hancur hati karena merasa ketergantungan denga Allah dan merasa tidak ada apa-apanya dimata Tuhan.
Inilah yang akan mengerakkan tahta Tuhan berpindah dalam hati kita.
Kesimpulan untuk bagian kedua ini adalah ketika kita tidak hidup dalam kerendahan hati dan hati yang remuk/haus akan Tuhan maka itu adalah penghalang untuk kita mengalami kehadiran Roh Allah dalam hidup kita.

3. Tidak memiliki hasrat/menopaus (Wahy. 3:20,14-16) band. Yoh. 7:37-39
      Ayat di atas ini di tujukan kepada sidang jemaat yang ada di Laodekia. Adapun kondisi rohani jemaat di Laodekia tidaklah panas/dingin alias suam-suam kuku. Ini menggambarkan rohani yang sama sekali tidak memiliki hasrat  untuk mencapai sesuatu di dalam Tuhan. Hal ini bisa terjadi ketika seseorang sudah merasa puas dengan keberadaan dirinya. Kita harus waspada terhadap zona semacam ini, karena zona semacam ini dapat membuat kita mati secara rohani dan tidak mengalami karya Roh Kudus dalam hidup kita. Perikasalah diri anda masing-masing masihkah cinta mula-mula itu ada dalam pribadimu? Atau cinta itu telah hilang?
      Kapan kita tahu bahwa cinta itu telah hilang? Ketika saudara merasa nyaman meski tidak merasakan hadirat Tuhan, tidak merasa bersalah ketika melakukan dosa, berdoa tidak dengan sepenuh hati. Dll.
Kesimpulan untuk bagian ini adalah Allah akan hadir dalam kehidupan orang-orang percaya yang senantiasa memiliki hasrat di hadapan Tuhan.

Kesimpulan.
Ada beberapa kesimpulan dari khotbah ini :
1. Ketahuilah bahwa Pribadi kita adalah tempat Roh Kudus.
2. Jangan ciptakan penghalang dalam hidup kita dengan jalan hidup dalam kehidupan yang bercela.
3. Selagi masih ada kesempatan milikilah hati yang terbuka untuk Tuhan .
 4. Hasrat adalah motivator dalam pribadi rohani kita untuk dapat merasakan kehadiran Tuhan.

Maukah saudara melakukan semuanya ini? Tuhan pasti akan menyertai dan memberkati hidupmu
Amin

-->

"Jangan marah dan Boleh Marah "

(Maz. 37:8;  Maz. 4:5a)

 


Apakah saudara pernah naik darah? Apakah Saudara pernah melakukan hal-hal yang Saudara harap tidak pernah Saudara  lakukan, atau Saudara mengatakan sesuatu yang Saudara harap tidak pernah diucapkan? Saudara menyesal? Tetapi semua itu sudah terjadi …bagaimana dengan semuanya ini? Marah sebenarnya adalah hal yang wajar dan bisa saja terjadi dalam kehidupan kita, namun kita harus berhati-hati  sebab kemarahan yang tidak wajar akan membawa dampak negative dalam kehidupan kita yaitu dosa. Untuk dapat menempatkan kemarahan pada tempatnya maka kita perlu mempelajari jenis-jenis kemarahan yang di katakan dalam alkitab.

Ada 4 jenis kemarahan menurut alkitab :
1. Kemarahan Seketika (Peng. 7:9)
Yang dimaksud kemarahan seketika adalah kemarahan yang terjadi dalam kehidupan kita begitu cepat tanpa alasan yang jelas. Kemarahan seketika ini perlu kita hindari dari kehidupan kita, sebab apabila ini kita pertahankan maka akan membawa kita kepada hal-hal yang tidak menyenangkan dalam kehidupan kita, bahkan kepada dosa. Berikut kita akan melihat akibat dari kemarahan seketika :
a. Membuat kita menjadi Bodoh  
Amsal 14:17 mengatakan: “Siapa lekas naik darah, berlaku bodoh, tetapi orang yang bijaksana, bersabar.”
Jika Saudara lekas naik darah, Saudara akan banyak melakukan hal-hal yang bodoh karena Saudara lepas kendali. Ketika Saudara marah, Saudara akan mengatakan hal-hal yang tidak seharusnya Saudara katakan, atau Saudara melakukan hal-hal yang akan Saudara sesali sesudahnya.
- Membuat pertengkaran
Amsal 15:18 mengatakan, “Si pemarah membangkitkan pertengkaran, tetapi orang yang sabar memadamkan perbantahan.”
- Kena denda/hukuman
Amsal 19:19 mengatakan: “Orang yang sangat cepat marah akan kena denda, karena jika engkau hendak menolongnya engkau hanya menambah marahnya.”
Dokter selalu mengatakan bahwa ketika kita marah; darah naik ke kepala, jantung berdetak keras, berkeringat, tangan dikepal dan napas tersengal-sengal. Kondisi demikian bahkan dapat mengakibatkan kematian yang lebih cepat. Sifat pemarah dapat juga mengakibatkan kehilangan keluarga dan teman. Denda atau harga yang harus dibayar oleh si pemarah adalah besar
Apabila kemarahan seperti ini sering muncul dalam kehidupan kita maka kita harus segera mencegahnya. Ada  solusi yang perlu kita perhatikan:
·   Membuat analisa.
Apabila Sdr marah , maka pada saat yang sama hendaklah Sdr sabar. Tanyakan dalam diri Sdr sendiri, “Kenapa aku jadi marah?” Ams 29:11 “Orang bebal melampiaskan seluruh amarahnya tetapi orang yang bijak meredakannya.”
     Ams 14:29 “Orang yang sabar besar pengertiannya, tetapi siapa cepat marah membesarkan kebodohan
2. Kemarahan Yang Mendatangkan Dosa. (Mat 5:21-22, )
Ciri-ciri kemarahan yang mendatangkan dosa :
-          Marah tidak boleh ditujukan kepada orangnya (Maz.37:1;Ams. 24:19
-          Marah tanpa alasan yang jelas (without a cause (marah tanpa alasan)
-       Marah yang menuntut pembalasan (Roma 12:19)
3. Kemarahan Yang Berkelanjutan
Ef 4:26-27: ” (26) Apabila kamu menjadi marah, janganlah kamu berbuat dosa: janganlah matahari terbenam, sebelum padam amarahmu. (27) dan janganlah beri kesempatan kepada Iblis.” “(31) Segala kepahitan, kegeraman, kemarahan, pertikaian dan fitnah hendaklah dibuang dari antara kamu, demikian pula segala kejahatan.”
Jadi ada 6 langkah yang dapat dimanfaatkan oleh Iblis dalam kemarahan yang berkelanjutan (stubborn anger)
Pertama adalah “kepahitan”. Sdr mulai berpikir tentang semua hal buruk yang dilakukan orang atau dikatakan orang kepadamu, semua penghinaan, dan semua ejekan yang Sdr terima.
Kedua lalu Paulus berkata, “Setelah kepahitan datang kegeraman dan kemarahan”. Kegeraman adalah kepahitan yang mendidih dan menggelembung di dalam diri Sdr.
Ketiga “Kemarahan” adalah kegeraman yang diekspresikan atau dinyatakan. Tidak lagi hanya di dalam hati. Sekarang Sdr mulai menendang kucing sampai terbang ke dinding. Sekarang Sdr mulai mengatakan segala hal, sampai akhirnya menjadi “gaduh”, artinya “berteriak dengan kencang,” dan “mengumpat” atau “menghina” sampai menjadi pertikaian.
Keempat:  Pertikaian “Lihat rumah ini. Seperti kandang babi. Aku pulang ke rumah setiap hari melihat anak-anak dalam keadaan kotor. Kamu tidak becus mengurus mereka. Apa kamu pikir kamu adalah seorang ibu rumah tangga?” Demikian seterusnya dan seterusnya.
Kelima:  Fitnah, Perkembangannya sampai pada tahap menghancurkan reputasi orang yang dibencinya dengan menyebarkan fitnah kepada orang lain.
Dan sebagai hasil akhir dari semuanya itu, Paulus mengatakan, “kejahatan”. Dan ?kejahatan? artinya Sdr benar-benar ingin menyakiti atau mencelakakan orang tersebut. Itulah sebabnya kita sering membaca berita seseorang membunuh istrinya dan lalu membunuh dirinya sendiri.
·      Keenam :Hasil akhir dan kemarahan yang berkelanjutan adalah kejahatan
Begini caranya menaklukkan kemarahan yang berkelanjutan:(Ay 26b) Janganlah matahari terbenam, sebelum padam amarahmu.” Ayat 32 mengatakan, “Hendaklah kamu ramah seorang terhadap yang lain, penuh kasih mesra dan saling mengampuni, sebagaimana Allah di dalam Kristus telah mengampuni kamu.”
4. Kemarahan Yang Kudus Harus Disalurkan Dalam Arah Yang Benar Bagi TUHAN
Ef 4:26 mengatakan, “Apabila kamu menjadi marah ???..” Jadi boleh menjadi marah, tetapi janganlah berbuat dosa.
Contoh : Markus 3:3-5
 (3) Kata Yesus kepada orang yang mati sebelah tangannya itu: “Mari, berdirilah di tengah!” (4) Kemudian kata-Nya kepada mereka: “Manakah yang diperbolehkan pada hari Sabat, berbuat baik atau berbuat jahat, menyelamatkan nyawa orang atau membunuh orang?” Tetapi mereka itu diam saja. (5) Ia berdukacita karena kedegilan mereka dan dengan marah Ia memandang sekeliling-Nya kepada mereka lalu Ia berkata kepada orang itu: “Ulurkanlah tanganmu!” Dan ia mengulurkannya, maka sembuhlah tangannya itu
Kesimpulan.
  Kita sudah belajar pagi ini; ada banyak jenis kemarahan. Jika sdr bergumul dengan kemarahan, Tuhan berjanji untuk memberi kemenangan bagi Sdr, apabila Sdr mengijinkannya.
  Sdr boleh marah, tetapi jangan berbuat dosa. Jangan biarkan matahari terbenam di atas kemarahanmu.
  Jangan memberi celah kepada Iblis untuk masuk ke dalam hidupmu dan menjejakkan kakinya di dalam hidupmu.
  Tetapi salurkanlah kemarahanmu agar dapat mencapai kemenangan demi kemenangan bagi Yesus
Amin 


Kebaktian Rumah Tangga, 20/06/2012 (Kel. Ibu Welly N)
-->

" Mengatasi Konflik Dalam Rumah Tangga "

(Amsal. 17:1)

Lebih baik sekerat roti yang kering disertai dengan ketenteraman, dari pada makanan daging serumah disertai dengan perbantahan.(TB)”


Ketika kita membaca ayat pokok ini maka ada dua hal penting yang kita ketemukan dalam ayat ini: Pertama: Sebuah rumah tangga dapat tentram tidak ditentukan dari apa yang kita nikmati secara jamani, dan kedua: Rumah tangga yang tentram adalah rumah tangga tanpa perbantahan.  Kitab amsal adalah kitab  yang menceritakan banyak hal dalam kehidupan kita sehari-hari , termasuk didalamnya adalah mengenai masalah-masalah seputar rumah tangga. Perlu kita ketahui bahwa dewasa ini banyak rumah tangga Kristen yang hancur oleh karena tidak dapat menyelesaikan masalah dalam kehidupan rumah tangganya, mungkin itu antara suami dengan istri atau orang tua dengan anak-anak. Oleh karena itu adalah baik pada kesempatan ini kita akan belajar dari kitab amsal seputar bagaimana menyelesaikan konflik yang mungkin saja terjadi dalam kehidupan rumah tangga kita.

Kunci Mengatasi konflik dalam rumah tangga:
1.    Semua punya peran untuk menyelesaikan masalah (Ams. 14:17)
Siapa lekas naik darah, berlaku bodoh, tetapi orang yang bijaksana, bersabar.(TB)
Ada pilihan bagi kita saat konflik terjadi, baik istri, suami atau anak, atau siapa saja yang terlibat dalam konflik tersebut. Pilihan tersebut adalah mengambil sikap untuk dapat mengendalikan diri sendiri bukan mengendalikan orang lain. Seringkali banyak orang yang salah mengatasi masalah yang terjadi dalam kehidupan mereka, karena pilihan yang diambil adalah mengatasi orang lain. Menurut ayat ini orang trsebut  adalah orang bodoh. Sebaliknya orang yang sabar dan dapat mengatasi dirinya adalah orang bijak. Kalau dalam sebuah konflik setiap pribadi dapat bersikap seperti orang bijak maka masalah tersebutpun akan terselesaikan. 



2.  Masing-masing  punya prinsip setia (Amsal. 11:13)
Siapa mengumpat, membuka rahasia, tetapi siapa yang setia, menutupi perkara.(TB)
Seringkali hal yang kita ketemukan dalam sebuah konflik adalah saling menyalahkan , bahkan seringkali lawan konflik menceritakan kejelekan lawan konfliknya kepada orang lain. Sehingga konflik/masalah yang tadinya hanya sekecil kuku itam akhirnya melebar dan membawa dampak yang lebih besar.  Satu hal yang terlihat disini bahwa waktu konflik  terjadi iblis sedang berperan untuk mengalihkan kesetian kita antara satu dengan yang lain. Oleh karena itu lewat nasehat fiman Tuhan ini kita diingatkan supaya ketika suatu konflik terjadi, kita tetap dapat menjaga kesetian kita, tidak gampang dipropoganda oleh iblis yang akhirnya membawa kita masuk dalam dosa perkataan karena membeberkan apa yang menjadi masalah kita. Mungkin ketika kita menceritakan kepada orang lain, hati kita terasa plong tetapi sesungguhnya akan ada bahaya kedepan yang lambat atau cepat pasti akan menghancurkan hidup kita. Karena itu bagian kedua dari kunci untuk menyelesaikan konflik adalah tetap memegang prinsip setia. Kalau toh sampai kita mau membeberkan masalah kita, beberkanlah itu pada rohaniwan-rohaniwan dan langsung kepada Tuhan.

3.   Mengakui dihadapan Tuhan (Amsal. 5:21)
Karena segala jalan orang terbuka di depan mata TUHAN, dan segala langkah orang diawasi-Nya.(TB)
Ketika suatu konfli terjadi seringkali yang ada adalah pembenaran diri sendiri, masing-masing individu mempertahankan keegoisannya, ini lah yang seringkali membuat tidak ada titik temu dari sebuah konflk.  Mari kita perhatikan ayat ini bahwa semua jalan kita terbuka dihadapan Tuhan, bahkan Ia mengawasi setiap langkah kita. Oleh karena itu ketika ada dalam masalah hendaknya kita jangan membenarkan diri kita sendiri dan menyalahkan orang lain, tetapi hendaknya kita daang kepada Tuhan dan membka diri kita di hadapan Tuhan, dengan demikian Tuhan yang akan mengoreksi diri kita dan menunjukkan jalanNya bagi kita.

4.   Meminta hikmat dari Tuhan (Ams. 4:6)
Janganlah meninggalkan hikmat itu, maka engkau akan dipeliharanya, kasihilah dia, maka engkau akan dijaganya.(TB)
Masalah seringkali membuat cara berpikir orang menjadi mandek, tidak berkembang dan seolah-olah yang ada hanyalah jalan pintas. Untuk dapat keluar dari kemelut seperti saat kita ada dalam masalah, maka hal yang terpenting bagi kita adalah bukan lari dari masalah, mengambil jalan pintas, tetapi ambil lah waktu sejenak dan memohon kepada Tuhan agar memberikan kepada kita hikmat untuk dapat menyelesaikan konflik tersebut. Pasti Tuhan yang mengasihi kita akan memberikan hikmatnya kepada kita untuk keluar dari konfli tersebut. Penulis Amsal telah melewati pengalan-pengalan ini karena itu ia memberikan nasehatnya kepada kita.
Kalau kita mau berlaku bijak maka pasti kita akan menuruti nasehat ini, dan ketentraman kan menjadi bagian hidup kita.

KESIMPULAN.
                Sudahkan anda pernah mengambil langkah-langkah ini untuk menyelesaikan konflik yang terjadi dalam hidupmu? Kalau belum, hari ini ketika anda membaca warta ini adalah kesempatan bagi anda untuk mulai mempraktekkan dalam hidup mu. Maka percayalah Tuhan pasti akan membuat hidupmu sekeluarga menjadi tentram. Tuhan Yesus Memberkati.

“Amin”

By : Pdt. Eben H. Plaimo


-->
"BELAJAR DARI 3 SALIB"
(LUKAS 23:39-43)
¨ 3 salib bukan hal yang asing
Di setiap perayaan Paskah di persimpangan-persimpangan jalan, di depan gereja dan di tempat-tempat ramai selalu ada pajangaan 3 salib.
Maukah kita belajar dari 3 salib itu?
¨ Pelajaran.I: 3 salib membuktikan kebenaran Alkitab
BUKTI BAHWA ADA 3 SALIB :
AYAT.33b “disana mereka menyalibkan Dia dan penjahat-penjahat itu seorang di sebelah kanan dan seorang di sebelah kiriNya”
Bandingkan = Mat. 27:38; Mark. 15:27;Yoh. 19:18
Jadi waktu kita mendirikan 3 salib atau melihat 3 salib mengingatkan kita bahwa Alkitab sungguh-sungguh kebenaran yang harus di saksikan. Salib bukan hanya pajangan atau untuk di sembah
¨ Pelajaran. II: Salib memberi makna bahwa Kekristenan identik dengan penderitaan bersama Yesus
¨  Ada 3 Jenis Penderitaan:
¨  Penderitaan yang dialami seorang penjahat
¨  Penderitaan  yang dialami  seorang benar
¨  Penderitaan yang di alami seorang penjahat dan menuntun kepada pertobatan
Penderitaan adalah hal yang pasti dalam hidup ini, tidak mengenal status atau jabatan seseorang. Persoalannya bagaimana ketika kita mengalami penderitaan itu?. Seperti Seorang penjahat yang menderita karena kejahatannya dan mati dalam kejahatannya, atau seperti Yesus yang menderita untuk kemuliaan, atau seperti seorang penjahat yang menderita dan belajar dari penderitaan itu untuk bertobat.
Mari kita belajar dari 3 salib  tersebut :
¨ Pelajaran.III: Salib sang penjahat yang bertekun dalam kejahatan (ayat. 39) band.  Mat 27:44; Luk 23:33; Yoh 19:31
¨  Tindakannya waktu di salib :
v Menghujat Yesus (ayat. 39)
            Mat 27:44 dan Mark 15:32 menggunakan kata ‘mencela’:
v ‘Bukankah Engkau adalah Kristus?’. = menuduh/mencela kebaikan /standar rohani dari Yesus
v ‘Selamatkanlah diriMu dan kami’.  =kata-kata sombong, merendahkan orang lain.
¨ Ia adalah orang yang tahu diri dan rendah hati! penjahat ini hanya minta ‘diingat’ oleh Yesus (ay 42).
Ini harus kita tiru, bahkan kalau dalam hidup ini kita sudah banyak melakukan banyak hal untuk Tuhan (bdk. Luk 17:7-10).
Penerapan bg kita :
        Jangan Tetap bertekun dalam dosa meskipun sudah diujung kematian/penderitaan
       Menyadari diri/introspeksi diri, jangan merasa diri benar dan Sombong
       Jangan memanfaatkan ketidakberdayaan seseorang untuk menjatuhkan orang tersebut.
       Mau berubah dan belajar dari orang lain.

·        Pelajaran IV. Salib Penjahat yang bertobat
     Ia tidak mencela Yesus
      Mat 27:44 / Mark 15:32 = gaya bahasa synechdoche, dimana sekalipun mereka menuliskan seluruhnya (kedua penjahat), tetapi yang dimaksud adalah sebagian (salah satu penjahat). Ini artnya penjahat ini ia tahu bahwa statusnya berbeda dengan Yesus. Ia tidak ikut-ikutan dengan penjahat lain yang mencela Yesus.
     Rasa takut kepada Allah pada saat ia mau mati (ay 40).
      Mengingat Firman yang pernah ia dengar, baik secara langsung atau tak langsung, dari Yesus (ay 42 bdk. Mat 24:30 25:31).
Pada saat ia mendengarnya, ia tidak bertobat. Tetapi sekarang pada saat ia mau mati, ia menanggapinya dan bertobat!
¨ Pelajaran. V: Salib Yesus
¨    Yesus tidak menjawab ketika dicela / dihujat
¨   Yesus tetap melayani BapaNya dan sesama manusia. (penjahat yang membutuhkan firman Tuhan, bimbingan dan hiburan, Ia menjawabnya)
¨ KESIMPULAN
¨   Pelajaran I :Jadilah orang Kristen yang melakukan kebenaran Firman Tuhan
¨   Pelajaran II: Penderitaan adalah bagian dari Kekristenan
¨   Pelajaran III: Sikap yang salah dalam menghadapi penderitaan harus di tinggalkan
¨   Pelajaran IV: Penderitaan adalah pelajaran dan kesempatan untuk lebih baik dari hari ini.
¨   Pelajaran V: Penderitaan bukan halangan untuk memberitakan Firman Tuhan/Melayani Yesus.

“AMIN”


 
-->
“Ya Aku Datang Segera , Datanglah Tuhan Yesus”
(Wahyu. 22:20)

Pendahuluan
Ini bukan perkataan Yoh. Ini perkataan Yesus  “Ia yang memberi  kesaksian ini berfirman “…” :
Kesaksian (ayat. 18) Yesus memberi kesaksian : “tentang nubuat’ = sesuatu yang akan terjadi.
Nubuat. Wahyu. 1:3 “berbahagia yang membaca, mendengar, menuruti “
Karena itu dalam wahyu. 22:10 “tidak boleh memateraikan kata-kata nubuat ini =tidak boleh disembunyikan/harus dibukakan.” Kalau menutup why. 22:18-19 ‘akibatnya’
Ini artinya berita tentang kedatangan Tuhan yang kedua kali adalah berita yang sangat penting untuk diperhatikan dan dipelajari.
Tentu tidak mengenyampingkan tentang kelahiran Yesus. Bagi kekristenan kelahiran Yesus sebenarnya hanyalah sebuah peringatan bahwa kristus yang dengan cara ajaib sudah lahir kebumi akan datang kembali pula dengan cara yang ajaib.
Ada beberapa hal yang akan kita pelajari dari judul diatas :
1. Kasaksian =marturia = kata yang dalam bahasa yun bersifat aktif  / present artinya suatu tindakan yang dilakukan terus menerus. Dengan penuh keberanian.
Bahasa inggris =witness =bersaksi
Ini artinya berita tentang kedatangan Tuhan adalah sesuatu yang penting untuk terus diberitakan Karena itu dalam wahyu. 22:10 “tidak boleh memateraikan kata-kata nubuat ini =tidak boleh disembunyikan/harus dibukakan.” Kalau menutup why. 22:18-19 ‘akibatnya’
Ini perintah yang tidak boleh di abaikan oleh orang Kristen. Jadi bicara tentang tema ini artinya kita tidak diingatkan untuk diri kita sendiri tetapi kita diingatkan untuk org lain juga.
Beberapa bentuk kesaksian :
1. Bersaksi dengan prilaku
Bersaksi tidak selamanya harus dengan kata-kata, tetapi kesaksian yang hidup adalah prilaku kita /cara hidup kita ( 2 kor. 3:2-6) ingat amsl. 24:1…; I Ptr. 2-6
Sudahkah anda memiliki kesaksian seperti ini secara aktif? Kalau sudah maka sesungguhnya anda adalah orang yang sadar akan pentingnya kedatangan Tuhan.
2. Bersaksi lewat berbicara (I Ptr. 4:11) jadi khotbah tidak hanya bisa disampaikan lewat mimbar gereja tetapi kapan saja kita bisa berkhotbah tepatnya yaitu saat kita sedang berbicara dengan orang lain.
2.  Aku datang segera
 Bahasa inggris :surely = sungguh pasti = ini artinya kedatangan Tuhan adalah sesuatu yang pasti, sekalipun tidak diberitahu kapan kedatanganNya.
Tetapi kalau Ia datang artinya :
 -  Ia sudah menyediakan tempat bagi kita (Yoh. 14:1-3)yoh. 10:10
 - Kita harus pegang apa yang ada pada kita (wahyu. 3:10-11) akan ada banyak pencobaan /harus siap
3. Datanglah Tuhan Yesus
Ini adalah suatu ungkapan kesiapan dari Yoh. Dan ini juga harus menjadi ungkapan setiap kita yang percaya bahwa kita juga telah siap menyambut kedatangan Tuhan yang kedua kali.
Kesiapan itu terlihat dari :
1. Iman kita (Luk. 18:8)
2. Tetap didalam dia ( I yoh. 2:28)
3. Tidak bercacat cela = dewasa rohani (I tes. 5:23)
Sudah siapkah saudara menyambut kedatanganNya dengan berkata datanglah Tuhan yesus, atau saudara masih ragu-ragu? Atau kita seperti 2 petr. 3:4 yang merasa bahwa janji Tuhan itu omongkosong. Ambil sikap hari ini ….

Amin



KEHENDAK ALLAH DALAM HIDUP
(Efesus. 5:15-17)

Pendahuluan.
Ada tiga bagian besar dari ayat di atas a.l:
.
  Karena itu, perhatikanlah dengan saksama, bagaimana kamu hidup, jangan seperti orang bebal, tetapi seperti orang arif.
  Dan pergunakanlah waktu yang ada, karena hari-hari ini adalah hari yang jahat
  Sebab itu janganlah kamu bodoh, tetapi usahakanlah supaya kamu mengerti kehendak Tuhan

Dari tiga bagian besar dari ayat di atas kita akan memperhatikan kehendak Allah bagi hidup kita. Kehendak Allah hanya dapat dilakukan oleh orang-orang hidup. Orang mati tidak dapat lagi melakukan kehendak Allah, karena itu selagi kita masih hidup marilah kita melakukan kehendak Allah. Paulus sebagai penulis surat ini menekan hal tersebut dengan menyatakan “perhatikan dengan seksama”. Kalimat ini penting secara khusus pada kata “seksama”. Kamus bahasa Indonesia, kata saksama dapat diartikan : cermat, tepat, benar-benar, jitu, teliti.  Alkitab versi bahasa Indonesia sehari-hari (BIS) katakan: perhatikan baik-baik cara hidupmu. Jadi jelas yang perlu diperhatikan adalah cara hidup kita, bukan cara mati kita. Manusia dapat mati dengan berbagai macam cara, tetapi itu sama sekali tidak menentukan bahwa orang tersebut sedang melakukan kehendak Allah atau tidak. Lewat kesempatan ini saya mau katakan buanglah mitos atau pemahaman yang salah, yang sering kita dengar dalam lingkungan kita bahwa cara seseorang meninggal itu menentukan cara hidupnya berkenan kepada Allah atau tidak.
Paulus sebagai penulis surat efesus ini jelas mengatakan bahwa perhatikanlah cara hidupmu bukan cara matimu. Ini artinya bahwa cara hidup kita betul-betul sangat menentukan kita berkenan kepada Allah atau tidak sedang cara kita mati sama sekali tidak ada hubungannya dengan berkenannya seseorang kepada Allah.  Dalam ayat inti di atas dijelaskan ada dua cara hidup yang menjadi fakta kehidupan kita sehari-hari, yaitu cara hidup orang bebal dan cara hidup orang arif.
Berikut kita akan memperhatikan dua bagian ini.

Cara Hidup orang Bebal/bodoh
  Orang yang tidak sabar menunggu waktunya Tuhan disebut orang bodoh, 1 Sam. 13:13.
  Orang yang tidak bersandar atau tidak mengandalkan Tuhan disebut bodoh, 2 Taw. 16:9.
  Orang yang cepat naik darah (cepat marah) disebut orang bodoh, Ams. 14:17; 20:3
  Orang bodoh menurut Alkitab yaitu orang yang tidak mau dididik, Ams. 1:7; 15:5
  Orang bodoh menurut Alkitab yaitu mendengar Firman tetapi tidak melakukan.
Ada orang mendengar Firman Allah tetapi sulit percaya di dalam hatinya, Luk. 24:25
Ada orang percaya yang berkata bahwa ia percaya Firman Allah tetapi tidak melakukan Firman Allah, Mat. 7:26
  Orang bodoh menurut Alkitab yaitu orang-orang yang mengumpulkan harta bagi dirinya sendiri tetapi tidak kaya di hadapan Allah, Luk. 12:20-21

CARA HIDUP ORANG BIJAK/ARIF

1. Hidup dinilai dari isi, bukan panjangnya hidup
Aku memanggil langit dan bumi menjadi saksi terhadap kamu pada hari ini : kepadamu Ku-perhadapkan kehidupan dan kematian, berkat dan kutuk, pilihlah kehidupan, supaya engkau hidup, baik engkau maupun keturunanmu (Ulangan 30:19
Menginginkan untuk hidup lebih lama/umur panjang adalah baik. Namun akan menjadi salah kalau kita berpikir bahwa orang yang berumur panjang itu yang berkenan kepada allah sementara orang yang berumur pendek tidak berkenan kepada Allah. Seberapa lama kita hidup di dunia ini tidak menentukan kita berkenan atau tidak kepada Allah. Yang menentukan adalah bagaimana kita mengisi hidup kita dengan cara hidup yang berkenan kepada Allah. Kalau kita diberi umur panjang itu adalah anugerah Tuhan, kita harus mensyukurinya dengan mengisi hari-hari hidup tersebut dengan hal-hal yang menyenangkan hati Allah.

2.   Hidup dilihat akhir bukan awalnya hidup.
Banyak orang yang memulai kehidupannya dengan luar biasa, setia gereja, melakukan hal-hal baik. Namun kalau pada akhir dari hidupnya ia berpaling dari semuanya itu maka ini sangat tidak berkenan kepada Allah. Perhatikan dua ayat berikut ini:
  Sebab Aku tidak berkenan kepada kematian seseorang yang harus ditanggungnya, demikian firman Tuhan Allah. Oleh sebab itu, bertobatlah, supaya kamu hidup ! ( Yehezkiel 18:32)
  BIS : Aku tidak senang bila seseorang mati, tinggalaknlah dosa-dosamu supaya kamu tetap hidup.
Kematian orang yang melakukan kejahatan dan tidak bertobat di mata Tuhan sangatlah tidak berkenan. Ia menginginkan agar masa hidup kita di jalani dengan pertobatan sampai akhir. Sebagai mana Paulus dalam II Tim. 4:6-8 memberi kesaksian bahwa ia telah mengakhiri pertandingan iman yang baik dan telah sampai kepada garis akhir.  

3. Hidup kemana perginya, bukan datangnya
  Janganlah gelisah hatimu; percayalah kepada Allah, percayalah juga kepada-Ku.
  Di rumah Bapa-Ku banyak tempat tinggal, jika tidak demikian, tentu Aku mengatakan kepadamu, sebab Aku pergi kesitu untuk menyediakan tempat bagimu.
  Dan apabila aku telah pergi kesitu dan telah menyediakan tempat bagimu, Aku akan datang kembali dan membawa kamu ke tempat-Ku, supaya ditempat dimana Aku berada, kamupun berada . Dan ke mana Aku pergi, kamu tahu jalan ke situ. (Yohanes 14:1-4)
Semua kita telah lahir  didalam dunia ini, meski ada yang dilahirkan di istana, digubuk, di hotel dll. Namun yang perlu di pertanyakan adalah kemana kita akan pergi nanti/setelah kematian. Hanya ada 2 pilihan, sorga atau neraka. Yesus memberikan tawaran kepada kita untuk memilih pergi ke sorga, karena ia telah mendahului kita dan menyediakan tempat tersebut bagi kita. Kalau pilihan kita selama hidup adalah sorga maka kita tidak perlu gelisah percaya saja kepada Allah dan kepada Yesus yang adalah firman itu.

Kesimpulan
      Pilihlah sekarang cara hidup orang bijak, jangan memilih cara hidup orang bodoh karena firman Tuhanpun melarang untuk kita memilih cara hidup orang bodoh. Kalau kita sampai memilih cara hidup orang bodoh itu artiinya kita sendiri yang telah memilih jalan yang salah.  
 “Amin”



Berkat Allah Itu Pasti
(Maz. 67:1-8)

Pendahuluan.
Dunia mengatakan bahwa tahun 2013 adalah tahun unta. Unta adalah binatang yang hidup dipadang gurun sehingga orang dunia memprediksikan bahwa tahun 2013 adalah tahun yang penuh dengan kesulitan. Keyakinan orang dunia ini semakin diperkuat ketika menghubungkan tahun 2013 dengan angka 13 yang katanya adalah angka sial. Sebenarnya apa yang dikatakan dunia ini hanyalah kutipan dari pernyataan Alkitab, yang menyatakan bahwa memang dihari-hari akhir ini akan datang masa yang sukar. Ini artinya setiap menapaki suatu tahun yang baru kita akan selalu berjumpa dengan kesulitan yang frekuensinya bukan semakin menurun, melainkan semakin meningkat. Tetapi jangan kita lupa bahwa setiap kesulitan yang kita temui, tidak menandakann bahwa Allah berhenti untuk memberkati kita. Perhatikan ayat kunci kita di atas, secara khusus ayat. 7-8 menyatakan kepada kita bahwa sesungguhnya berkat yang Allah berikan kepada kita pasti dan tidak dapat dipengaruhi oleh kondisi apapun. Namun sering orang Kristen ragu dengan pernyataan ayat di atas, buktinya banyak orang Kristen yang melakukan hal-hal yang tidak berkenan kepada Allah, hanya karena ingin menggapai keberkatan versi manusia duniawi. Misalnya : melakukan permainan judi, korupsi/mencuri/merampok, rela meninggalkan ibadah demi pekerjaan (bekerja pada hari minggu), berjualan barang-barang yang bertentangan dengan firman Tuhan (Rokok; Narkoba; Siri pinang; Minuman keras; dll). Hal ini semua terjadi karena manusia sebenarnya tidak yakin dengan janji keberkatan yang dari Tuhan yang adalah pasti. Sekali lagi saya perlu tekankan bahwa dalam kekristenan berkat dari Allah itu bukan mudah-mudahan tetapi pasti. Pasti tidak berarti juga tidak ada masalah /tantangan, Mungkin ada masalah, ada tantangan, ada ujian tetapi semuanya itu tidak dapat menghambat berkat dari Allah. Pendapat tentang pengertian berkat inilah yang perlu di luruskan sehingga kita tidak salah dalam menilai Tuhan soal kehidupan yang diberkati. Mari simak arti dan jalan untuk dapat meraih berkat Tuhan yang pasti.


I. Pengertian Berkat
Karena kita sedang membahas dari perjanjian lama, secara khusus pada ayat kunci kita di atas maka perlu kita memperhatikan dari bahasa asli penulisan Alkitab (perjanjian lama = bahasa ibrani). Kata yang digunakan untuk kata berkat adalah “barak”, yang dalam bahasa Arab “barokah”. Arti kata barak ini ada beberapa :
1. Diberkati (secara financial, materi, kedudukan dll)
2. Di hormati
3. Dipuji
4. Di lepaskan dari kutuk
5. Diselamatkan.
Dari pengertian kata ini maka jelas bahwa arti “berkat’ tidak hanya tertuju pada hal-hal jasmaniah saja atau hal-hal materi saja (mis: uang, kekayaan dll) tetapi mencangkup luas sampai kepada keselamatan kita. Saya ingin memberikan contoh : misalnya anda hhari ini berjualan dan tidak meraih keuntungan sama sekali, itu tidak bberarti bahwa Tuhan tidak memberkatimu. Lihat segi yang lain dalam hidupmu, mungkin anda masih sehat, selamat dalam perjalanan, dll. Ini semua menandakan bahwa Tuhan masih memberkati kita, meskipun dalam bentuk yang lain. Karena itu marilah kita buang jauh-jauh pendapat yang menyatakan bahwa diberkati itu hanya tertuju pada masalah uang dan harta benda dunia ini.

II. Jalan untuk meraih berkat Tuhan yang pasti
1. Menyadari bahwa Allah senantiasa memandang kita (ayat. 2)
Berkat Tuhan itu  pasti jika dalam hidup, kita senantiasa merasakan kehadiran Allah. Sinar wajah Allah berbicara tentang hadiratNya dalam hidup kita. Ini artinya berkat Allah tidak bisa terlepas dari kehadiran Allah dalam pribadi kita. Dengan kata lain ada hadirat Allah maka pasti ada berkat Allah, sebaliknya jika tidak ada hadirat Allah maka pasti tidak ada berkat. Atau mungkin ada berkat tetapi itu adalah berkat yang berasal dari dunia ini, atau dari iblis. Berkat semacam ini hanya bersifat sementara dan tidak akan mendatangkan kedamaian. Hadirkan hadirat Allah maka kita akan diberkati dengan berkat yang kekal.

2. Jika punya kerinduan untuk melakukan sesuatu bagi Tuhan. (ayt. 3)
Untuk apa kita diberkati? Ini pertanyaan yang penting. Banyak orang Kristen hanya mencari tahu bagaimana ia bisa diberkatti, tanpa memikirkan untuk apa kalau ia diberkati? Pertannyaan ini menuntut pertanggungjawaban motifasi kita terhadap kerinduan untuk diberkati. Jika motifasi kita diberkati untuk melakukan sesuatu bagi Tuhan, sebagaimana yang dinyatakan dalam ayat diatas yaitu agar bangsa-bangsa dan suku-suku bangsa mengenal Tuhan, maka pasti berkat Allah itu akan dinyatakan dalam kehidupan kita. Sebaliknya jika motivasi kita hanya untuk memuaskan segala kenginan kita, maka sia-sialah keberkataan yang Allah nyatakan dalam kehidupan kita. Karena itu  jangan heran banyak orang Kristen yang akhirnya tidak mengalami keberkatan dari Tuhan.

3. Jika kita berjalan dalam tuntunan Allah (ayat. 4-5)
                Mengandalkan Tuhan adalah kunci keberkatan dalam kekristenan, dan berjalan dengan kekuatan sendiri adalah penghalang musuh untuk meraih berkat. Jika kita ingin diberkati oleh Tuhan, maka kita harus berani memilih dan berjalan dalam pimpinan Tuhan bukan dengan kekuatan dan kebisaan kita. Ini hanyalah sebuah ajakan, tetapi pilihan ada pada pihak kita.  Saya percaya jika kita ingin diberkati maka kita akan memilih untuk berjalan bersama dengan Allah disbanding dengan kekuatan diri sendiri yang tidak membawa kepada keberkatan sesungguhnya.

Kesimpulan
Mari kita Pulang dengan membawa keyakinan ini bahwa Allah pasti memberkati.
Yang penting adalah hidup yg senantiasa menyadari Allah senantiasa memandang kita, rindu untuk melakukan sesuatu bagi Tuhan, Mau berjalan dalam Tuntunan Allah
“Amin”
“ PENTINGNYA PENGAMPUNAN
(Mat. 18:21-22)

Pendahuluan.
Dendam, amarah, kebencian adalah dosa yang seringkali bercokol dalam pribadi orang Kristen, tetapi banyak orang Kristen yang acuh tak acuh dengan dosa tersebut. Orang Kristen terus menjalankan rutinitas rohani mereka tanpa memberekan terlebih dahulu dosa-dosa tersebut. Tahukah saudara bahwa setiap rutinitas yang dilakukan meskipun begitu indah dan menarik, tetapi kalau sang pelaku masih ada kemarahan, kebencian dan dendam dalam hatinya, maka semua yang dilakukan akan menjadi tidak berguna sama sekali dalam pandangan Tuhan. Melihat kepada ayat pokok kita di atas Yesus menyinggung pernyataan saya ini.Yesus mengatakan bahwa apabila ada sesuatu dalam hati mu tentang saudaramu, maka tinggalkan persembahanmu dan pergi berdamai dengan dia, baru engkau datang mempersembahkan korban bagi Tuhan. Apa yang diungkapkan Yesus ini , juga kemudian dinyatakan dalam tulisan Yohanes bahwa setipa orang yang mengatakan bahwa ia mengasihi Tuhan tetapi membenci saudaranya sesungguhnya ia tidak mengenal Tuhan. Jadi jelas sekali bahwa pemberesan diri terhadap dosa-dosa di atas sangat penting bagi pribadi orang Kristen. Pemberesan inilah yang namanya pengampunan. Kita akan mampu melakukannya ketika kita betul-betul memahami tentang betapa pentingnya pengampunan dalam kehidupan kekristenan. Berikut kita akan memperhatikan betapa pentingnya pengampunan dalam beberapa point :
1. Pengampunan adalah sebuah perintah (Efs. 4:32.)
Perintah adalah sesuatu yang tidak boleh kita lupakan, dan merupakan sebuah tugas yang perlu dilakukan. Jadi ingat baik kalau seseorang belum melepaskan pengampunan maka itu sama halnya dengan orang tersebut belum menyelesaikan tugasnya dihadapan Allah. Lah….kalau Tuhan datang perintah ini belum juga terealisasi dalam hidup kita, maka dalam perumpamaanNya Yesus menggambarkan pribadi tersebut dengan gelar “hamba yang jahat dan tidak setia” . Pertannyaannya adalah maukah saudara disebut hamba yang jahat dan tidak setia???? Hanya karena saudara tidak mau melepaskan pengampunan. Kata “mengampuni” dalam ayat ini sangat penting yaitu = charizomai  artinya: memberi, mengaruniakan, memperlakukan dengan murah hati, menghapus hutang.
Jadi mengampuni adalah suatu perintah untuk memberi, memperlakukan dengan murah hati, dan manghapus hutang. Tentu ini tidak mengenakkan secara daging, tetapi kita harus melakukannya.

2. Pengampunan adalah cermin dari kehidupan rohani (Mat. 5:23-24)
Cermin adalah sebuah benda yang menunjukkan keaslian pribadi kita. Cermin tidak dapat menyembunyikan sesuatu apapun tentang pribadi kita.  Cermin akan mengatakan secara terus  terang tentang keberadan kita secara jasmani. Demikian juga dengan diri kita ketika kita melepaskan pengampunan maka pangampunan itu adalah salah satu cermin yang menunjukkan kepada banyak orang bahwa benar, saudara adalah umat kepunyaan Tuhan yang sudah mendapatkan pengampunan dari Tuhan, karena itu dengan murah hati melepaskan juga pengampunan  kepada orang lain yang bersalah kepada kita. Menarik untuk memperhatikan kata “berdamai” yang dipakai dalam ayat tersebut diatas, kata ini berasal dari bahasa Yun “dialaso” yang berarti sebuah kata kerja untuk memulai bukan menunggu. Jadi kalau kita hubungkan dengan bagian pertama dari pembahasan ini, maka dapat disimpulkan bahwa pengampunan atau berdamai dengan dengan orang lain adalah bukan hanya sebuah perintah yang tegas, tetapi juga sebuah kegiatan memulai yang harus kita kerjakan tanpa menunggu pihak yang lain yang memulainya. Yesus telah menjadi teladan dalam hal ini, Ia tidak hanya berdiam diri disorga ketika melihat umat manusia telah jadi dalam kesalahan dan dosa, melainkan ia telah datang kedalam dunia untuk mencari dan menyelamatkan kita. Maukah saudara dan saya meneladani sikap ini???

3. Pengampunan adalah Hukum Tabur Tuai (Luk. 6:37)
Adalah tidak mungkin seorang Kristen yang belum melepaskan pengampunan kepada orang lain, ia sendiri telah diampuni oleh Tuhan. Kata ampuni dalam ayat ini dipakai kata “apoluo” yang artinya melepaskan sesuatu, menabur. Jadi tabur tuai artinya apa yang kita lepaskan itulah yang akan kita terima. Dalam konteks ini pengampunan adalah hukum tabur tuai, maka siapa yang mau diampuni setiap dosanya hukumnya ia juga harus terlebih dahulu mengampuni orang lain. Tahukah saudara berapa dosa yang kita lakukan setiap hari??? Tentu lebih banyak dari kesalahan yang orang lain buat bagi kita, bukan???  Kalau dosa yang banyak saja Tuhan mau mengampuni, mengapa kita tidak bisa melepaskan pengampunan kepada orang yang bersalah kepada kita, yang tidak seberapa itu???  Bukankah sikap semacam ini menunjukkan kegoisan dan kesombongan kita?
Marilah kita belajar dari kebenaran ini, dan mengerti dengan baik, karena kita manusia yang lemah dan tidak sempurna, tidak ada diantara kita yang bisa hidup tanpa kesalahan, karena itu belajarlah melepaskan pengampunan dengan demikian kitapun akan mendapatkan pengampunan.

Kesimpulan
TAATI PERINTAH INI DAN JADIKAN CERMIN KEHIDUPAN ROHANI KITA UNTUK MENUAI SETIAP BERKAT DARI TUHAN YESUS


 “Amin”

Tidak ada komentar:

Posting Komentar