"Jangan
sia-siakan Kesempatan”
(RUT. 3:1-18)"
Banyak orang Kristen hari-hari ini
yang menyia-yiakan kesempatan yang Tuhan berikan. Pada hari ini kita akan belajar dari
kebenaran firman Tuhan bagaimana menjadi orang Kristen yang tahu melihat
kesempatan atau peluang. Tuhan Yesus telah menyediakan berkatNya kepada kita
sebagai anak-anak sulungnya artinya orang-orang yeng berhak mendapatkan warisan
dari sang pencipta. Namun sekali sangat di sayangkan banyak oang Kristen tidak
melihat peluang ini, terus terkurung dalam ketakutan, perasaan pesimis dan
merasa tidak mampu untuk meraih sesuatu yang ada didepannya yang disediakan
Tuhan. Sebagaimana ayat pokok kita di atas kesempatan ini kita akan belajar
dari tokoh wanita yaitu Rut, seorang wanita kafir (bangsa Moab) tetapi juga
adalah wanita yang luar biasa dimana ia dapat melihat kesempatan-kesempatan
yang Tuhan berikan dan meraih itu dalam hidupnya. Ada beberapa kesempatan yang
tidak disia-siakan oleh Rut, a.l : Pertama : Kesempatan untuk mengikuti Naomi
dan meninggalkan Moab (ini berbicara mengenai pertobatan) Kedua : Menjadikan
Allahnya Naomi juga menjadi Allahnya (ini berbicara mengenai kerinduan untuk
bertumbuh dalam kerohanian) dan ketiga adalah yang kita perhatikan pada bagian
nats ini yaitu kesempatan untuk meraih berkat –berkat secara jasmani dan juga
berkat rohani, di mana lewatnya akhirlah lahir keturunan-keturunan yang melahirkan
juru selamat dunia.
Berikut kita akan perhatikan
bagaimana sikap Rut yang tidak menyia-yiakan kesempatan, berharap lewat pelajaran
ini sebagai orang Kristen kitapun memiliki sikap-sikap yang akan dijabarkan
berikut, sehingga ada hal-hal yang luar biasa yang dapat kita nikmati dan juga
tunjukkan kepada dunia bahwa benar pilihan pengiringan kita adalah benar.
Sikap hidup orang yang tidak menyia-yiakan kesempatan orang yang
tidak menyia-yiakan kesempatan :
1.
Mendengar dan melakukan nasehat yang membangun (ayat. 1-6)
Rut. 3:5 “Lalu kata Rut kepadanya:
"Segala yang engkau katakan itu akan kulakukan."
Ada dua jenis nasehat dalam hidup
kita yaitu nasehat yang membangun rohani dan nasehat yang tidak membangun
rohani. Sebagai orang Kristen kita harus bijak dalam menentukan mana nasekat
yang dapat membangun kita dan mana yang tidak. Amsal mengatakan bahwa semakin
banyak penasehat maka rancangan orang tersebut akan terlaksana. Rut adalah
seorang wanita yang luar biasa karena ia mau mendengar nasehat dari Naomi,
Bagaimana dengan saudara? Apakah dalam hidupmu ada penasehat/mentor-mentor
rohani yang senantiasa membimbing anda? Kalau anda ingin melihat rancangan anda
satu persatu dibukakan oleh Tuhan, maka adalah baik belajar dari Rut yang
memiliki seorang mentor rohani .
2. Mengadakan persiapan yang maksimal (ayat. 3)
Rut. 3:3 “maka
mandilah dan beruraplah, pakailah pakaian bagusmu dan pergilah ke tempat
pengirikan itu. Tetapi janganlah engkau ketahuan kepada orang itu, sebelum ia
selesai makan dan minum.(TB)
Tindakan berikut
yang tidak boleh kita abaikan adalah mempersiapkan secara mantap akan apa
yang kita lihat sebagai kesempatan itu.
Jangan berleha-leha atau menunggu lagi. Segera persiapkan diri baik mental
maupun rohani untuk melihat kesempatan itu berubah menjadi berkat dalam hidup
saudara.
3. Memiliki
keberanian (ayat. 4,7)
Rut. 3:4 “Jika ia membaringkan diri
tidur, haruslah engkau perhatikan baik-baik tempat ia berbaring; kemudian
datanglah dekat, singkapkanlah selimut dari kakinya dan berbaringlah di sana.
Maka ia akan memberitahukan kepadamu apa yang harus kaulakukan."(TB) Band.
Rut. 3:9,13. Perlu diperhatikan bahwa Rut melakukan ini bukan berarti menunjuk
bahwa Rut adalah perempuan yang sebarangan, karena kalau kita memperhatikan
pernyataan ayat di atas maka sesungguhnya Rut adalah wanita baik-baik, yang
hanya ingin meminta pertanggungjawab atas orang yang harus menebusnya (sesuai dengan
adat yahudi). Seringkali untuk meraih sesuatu dalam hidup ini kita harus berani
untuk bertindak tetapi ingat harus seperti Rut, bertindak dengan penuh
keberanian kepada sesuatu yang merupakan bagian kita
4. Menjaga harga
diri/reputasi dalam hidup (ayat. 10c)
— Rut. 3:10
— Lalu katanya:
"Diberkatilah kiranya engkau oleh TUHAN, ya anakku! Sekarang engkau
menunjukkan kasihmu lebih nyata lagi dari pada yang pertama kali itu, karena
engkau tidak mengejar-ngejar orang-orang muda, baik yang miskin maupun yang kaya.(TB)
Kesimpulan/Penutup
— Ayat. 10a, 11-18
adalah bentuk penghargaan untuk orang yang tidak menyia-yiakan kesempatan dan
tahu memanfaatkan kesempatan yang Tuhan beri :
— 1. Diberkati
— 2. Selalu mendapat
jalan keluar
Maukah saudara mengalami dua hal ini
dalam hidup masa mudamu (sama seperti Rut) lakukan 4 hal diatas yang telah kita
perhatikan. Pasti Tuhan akan memberkati dan member jalan keluar kepada anda
untuk melihat keberhasilan. Tuhan Yesus memberkat
“Amin”
-->
" BAIT
ROH KUDUS "
(I Kor.
3:16;6:19-20)
Ada 3 Kata penting yang kita perhatikan dari
judul di atas, yang pertama kata BAIT yang dalam bahasa Yunani = NAOS =TEMPAT MAHA
KUDUS , tidak menunjukkan kepada bangunan tetapi menunjuk kepada pribadi orang Kristen.
Kata kedua dan ketiga kita gabungkan jadi satu yaitu “Roh Kudus” artinya
berbicara tentang Allah. Jadi kalau kita tarik kesimpulannya Bait Roh Kudus
adalah pribadi kita orang percaya yang menjadi media/tempat tinggal Roh Kudus
itu sendiri. Atau dengan kata lain dalam pribadi kita terdapat satu pribadi
yang lain yaitu Roh Kudus. Meskipun demikian tidak banyak orang Kristen yang
telah bersedia menyediakan hidupnya atau tubuhnya sebagai tempat kediaman Roh
kudus. Banyak orang Kristen dewasa ini yang hanya sekedar memiliki label orang
Kristen alias bait Allah namun sesungguhnya dalam pribadinya Roh Kudus tidaklah
mendiaminya. Karena itu penting sekali
saat ini kita belajar dari kebenaran firman Tuhan, sebenarnya apa saja yang
menjadi penghalang sehingga Roh Kudus tidak mau tinggal dalam pribadi
seseorang.
Penghalang Roh Kudus tidak hadir dalam hidup kita:
1.
Hidup bercela di hadapan Tuhan (2 Kor. 13:5 )
Ayat ini dalam terjemahan
bahasa Inggris dan Yunani lebih jelas . yaitu ada tambahan kalimat : “kecuali hidup bercela”. Ini member
pengertian bahwa Kristus akan tinggal dalam pribadi orang yang tidak bercela.
Sebaliknya hidup yang bercela pasti Kristus/Roh Kudus tidak akan hadir di
sana. Ada dua pengertian dari kata
“bercela”
-
“Bercela” Yun =adokimos = tidak
berharga/tidak bernilai (band. Maz. 116:15 = kita berharga). Bagaiamana kita
membuat hidup ini tidak bernilai perhatikan I Kor. 3:17 pada kata “membinasakan”
Yun= Ptheiro artinya : mengotori,
menodai , mencabuli
-
“Bercela”
=disqualified=diskualifikasi=digagalkan meski telah mengikuti suatu perlombaan,
disebabkan karena melangar aturan yang ditetapkan akhirnya dikatakan
gagal/tidak menang. (band. I sam. 16:14; 15:23). Ingat baik bahwa dalam
kekristenan ada aturan, ini sebuah pertandingan rohani, jadi kalau kita tidak
mentaati aturan maka Tuhanpun tidak akan berkenan kepada kita, sama halnya
dengan Saul sebagai mana di contohkan dalam ayat di atas.
Kesimpulan untuk bagian ini adalah kalau kita tidak
menjaga harga diri yang Tuhan sudah taruh dalam hidup kita lewat penebusanNya
dan, dan juga tidak mau hidup dalam aturan firman Tuhan sehingga didiskualifikasi maka kita tidak akan
mengalami karya Roh Kudus dalam hidup kita
2. Tidak
memberikan hati sebagai tempat bg Roh Kudus
(Yes. 57:15)
Secara kontekstual ayat
diatas ada dua hal yang dapat menggerakkan Allah yang ada di tempat maha
tinggi/Sorga dapat juga bertahta di hati kita yaitu :
- Miliki
kerendahan hati
Rendah hati adalah sebuah rahasia kita dengan
Tuhan, penilaian orang terhadap pribadi kita relative adanya, bisa saja ada
orang yang melihat saudara dan mengatakan saudara orang yang sombong, tetapi
ada orang lain yang juga bisa menilai saudara rendah hati. Kedua objektif ini
bisa saja benar tetapi juga bisa salah. Yang tidak mungkin salah adalah
penilaian secara jujur terhadap diri kita masing-masing dengan mencerminkan
pada firman Tuhan. Dengan demikian kita akan tahu pribadi kita ini tergolong
orang rendah hati atau orang sombong.
- Hati yang remuk
Bagian
ini berbicara tentang sikap hati kita di hadapan Tuhan, orang yang remuk dan
hancur hati di hadapan Tuhan adalah orang-orang yang merasa bahwa hidup ini
hanya dapat terjadi karena kasih karunia Allah. Hancur hati karena merasa
ketergantungan denga Allah dan merasa tidak ada apa-apanya dimata Tuhan.
Inilah yang akan
mengerakkan tahta Tuhan berpindah dalam hati kita.
Kesimpulan untuk bagian kedua ini adalah ketika kita
tidak hidup dalam kerendahan hati dan hati yang remuk/haus akan Tuhan maka itu
adalah penghalang untuk kita mengalami kehadiran Roh Allah dalam hidup kita.
3. Tidak memiliki hasrat/menopaus
(Wahy. 3:20,14-16) band. Yoh. 7:37-39
Ayat di atas ini di tujukan
kepada sidang jemaat yang ada di Laodekia. Adapun kondisi rohani jemaat di
Laodekia tidaklah panas/dingin alias suam-suam kuku. Ini menggambarkan rohani
yang sama sekali tidak memiliki hasrat
untuk mencapai sesuatu di dalam Tuhan. Hal ini bisa terjadi ketika
seseorang sudah merasa puas dengan keberadaan dirinya. Kita harus waspada
terhadap zona semacam ini, karena zona semacam ini dapat membuat kita mati
secara rohani dan tidak mengalami karya Roh Kudus dalam hidup kita. Perikasalah
diri anda masing-masing masihkah cinta mula-mula itu ada dalam pribadimu? Atau
cinta itu telah hilang?
Kapan
kita tahu bahwa cinta itu telah hilang? Ketika saudara merasa nyaman meski
tidak merasakan hadirat Tuhan, tidak merasa bersalah ketika melakukan dosa,
berdoa tidak dengan sepenuh hati. Dll.
Kesimpulan
untuk bagian ini adalah Allah akan hadir dalam kehidupan orang-orang percaya
yang senantiasa memiliki hasrat di hadapan Tuhan.
Kesimpulan.
Ada beberapa kesimpulan dari khotbah ini :
1. Ketahuilah bahwa Pribadi kita adalah tempat Roh Kudus.
2. Jangan ciptakan penghalang dalam hidup kita dengan jalan hidup
dalam kehidupan yang bercela.
3. Selagi masih ada kesempatan milikilah
hati yang terbuka untuk Tuhan .
4.
Hasrat adalah motivator dalam pribadi rohani kita untuk dapat merasakan
kehadiran Tuhan.
Maukah saudara melakukan semuanya ini?
Tuhan pasti akan menyertai dan memberkati hidupmu
Amin
"Jangan
marah dan Boleh Marah "
(Maz. 37:8; Maz. 4:5a)
Apakah saudara pernah naik darah? Apakah Saudara
pernah melakukan hal-hal yang Saudara harap tidak pernah Saudara lakukan, atau Saudara mengatakan sesuatu yang
Saudara harap tidak pernah diucapkan? Saudara menyesal? Tetapi semua itu sudah
terjadi …bagaimana dengan semuanya ini? Marah sebenarnya adalah hal yang wajar
dan bisa saja terjadi dalam kehidupan kita, namun kita harus berhati-hati sebab kemarahan yang tidak wajar akan membawa
dampak negative dalam kehidupan kita yaitu dosa. Untuk dapat menempatkan kemarahan
pada tempatnya maka kita perlu mempelajari jenis-jenis kemarahan yang di
katakan dalam alkitab.
Ada 4 jenis kemarahan menurut alkitab :
1. Kemarahan Seketika (Peng. 7:9)
Yang dimaksud kemarahan seketika
adalah kemarahan yang terjadi dalam kehidupan kita begitu cepat tanpa alasan
yang jelas. Kemarahan seketika ini perlu kita hindari dari kehidupan kita,
sebab apabila ini kita pertahankan maka akan membawa kita kepada hal-hal yang
tidak menyenangkan dalam kehidupan kita, bahkan kepada dosa. Berikut kita akan
melihat akibat dari kemarahan seketika :
a. Membuat kita menjadi Bodoh
Amsal
14:17 mengatakan: “Siapa lekas naik
darah, berlaku bodoh, tetapi orang yang bijaksana, bersabar.”
Jika Saudara lekas naik darah, Saudara
akan banyak melakukan hal-hal yang bodoh karena Saudara lepas kendali. Ketika Saudara
marah, Saudara akan mengatakan hal-hal yang tidak seharusnya Saudara katakan,
atau Saudara melakukan hal-hal yang akan Saudara sesali sesudahnya.
- Membuat pertengkaran
Amsal 15:18 mengatakan, “Si
pemarah membangkitkan pertengkaran, tetapi orang yang sabar memadamkan
perbantahan.”
- Kena denda/hukuman
Amsal 19:19 mengatakan: “Orang
yang sangat cepat marah akan kena denda, karena jika engkau hendak menolongnya
engkau hanya menambah marahnya.”
Dokter selalu mengatakan bahwa
ketika kita marah; darah naik ke kepala, jantung berdetak keras, berkeringat,
tangan dikepal dan napas tersengal-sengal. Kondisi demikian bahkan dapat
mengakibatkan kematian yang lebih cepat. Sifat pemarah dapat juga mengakibatkan
kehilangan keluarga dan teman. Denda atau harga yang harus dibayar oleh si
pemarah adalah besar
Apabila kemarahan seperti ini
sering muncul dalam kehidupan kita maka kita harus segera mencegahnya. Ada solusi yang perlu kita perhatikan:
· Membuat analisa.
Apabila Sdr marah , maka pada saat yang sama
hendaklah Sdr sabar. Tanyakan dalam diri Sdr sendiri, “Kenapa aku jadi marah?”
Ams 29:11 “Orang bebal melampiaskan
seluruh amarahnya tetapi orang yang bijak meredakannya.”
Ams 14:29 “Orang
yang sabar besar pengertiannya, tetapi siapa cepat marah membesarkan kebodohan
2. Kemarahan Yang Mendatangkan Dosa. (Mat
5:21-22, )
Ciri-ciri kemarahan
yang mendatangkan dosa :
-
Marah tidak boleh ditujukan kepada orangnya
(Maz.37:1;Ams. 24:19
-
Marah
tanpa alasan yang jelas (without a cause (marah tanpa alasan)
- Marah yang menuntut pembalasan (Roma 12:19)
3. Kemarahan Yang Berkelanjutan
Ef 4:26-27: ” (26) Apabila kamu menjadi marah, janganlah kamu berbuat dosa: janganlah
matahari terbenam, sebelum padam amarahmu. (27) dan janganlah beri kesempatan
kepada Iblis.” “(31) Segala kepahitan, kegeraman, kemarahan, pertikaian dan
fitnah hendaklah dibuang dari antara kamu, demikian pula segala kejahatan.”
Jadi ada 6 langkah yang dapat dimanfaatkan oleh Iblis dalam
kemarahan yang berkelanjutan (stubborn anger)
—
Pertama
adalah “kepahitan”. Sdr mulai berpikir tentang semua hal buruk yang dilakukan
orang atau dikatakan orang kepadamu, semua penghinaan, dan semua ejekan yang
Sdr terima.
—
Kedua lalu
Paulus berkata, “Setelah kepahitan datang kegeraman dan kemarahan”. Kegeraman
adalah kepahitan yang mendidih dan menggelembung di dalam diri Sdr.
—
Ketiga “Kemarahan”
adalah kegeraman yang diekspresikan atau dinyatakan. Tidak lagi hanya di dalam
hati. Sekarang Sdr mulai menendang kucing sampai terbang ke dinding. Sekarang
Sdr mulai mengatakan segala hal, sampai akhirnya menjadi “gaduh”, artinya
“berteriak dengan kencang,” dan “mengumpat” atau “menghina” sampai menjadi
pertikaian.
—
Keempat: Pertikaian “Lihat rumah ini. Seperti kandang
babi. Aku pulang ke rumah setiap hari melihat anak-anak dalam keadaan kotor.
Kamu tidak becus mengurus mereka. Apa kamu pikir kamu adalah seorang ibu rumah
tangga?” Demikian seterusnya dan seterusnya.
—
Kelima: Fitnah, Perkembangannya sampai pada tahap
menghancurkan reputasi orang yang dibencinya dengan menyebarkan fitnah kepada
orang lain.
Dan sebagai hasil akhir dari semuanya itu, Paulus
mengatakan, “kejahatan”. Dan ?kejahatan? artinya Sdr benar-benar ingin
menyakiti atau mencelakakan orang tersebut. Itulah sebabnya kita sering membaca
berita seseorang membunuh istrinya dan lalu membunuh dirinya sendiri.
· Keenam :Hasil akhir dan kemarahan
yang berkelanjutan adalah kejahatan
Begini caranya
menaklukkan kemarahan yang berkelanjutan:(Ay 26b) Janganlah matahari terbenam, sebelum padam amarahmu.” Ayat 32
mengatakan, “Hendaklah kamu ramah seorang terhadap yang lain, penuh kasih mesra
dan saling mengampuni, sebagaimana Allah di dalam Kristus telah mengampuni kamu.”
4. Kemarahan Yang Kudus Harus Disalurkan
Dalam Arah Yang Benar Bagi TUHAN
Ef 4:26 mengatakan, “Apabila kamu menjadi marah ???..” Jadi
boleh menjadi marah, tetapi janganlah berbuat dosa.
Contoh : Markus 3:3-5
(3) Kata
Yesus kepada orang yang mati sebelah tangannya itu: “Mari, berdirilah di
tengah!” (4) Kemudian kata-Nya kepada mereka: “Manakah yang diperbolehkan pada
hari Sabat, berbuat baik atau berbuat jahat, menyelamatkan nyawa orang atau
membunuh orang?” Tetapi mereka itu diam saja. (5) Ia berdukacita karena
kedegilan mereka dan dengan marah Ia memandang sekeliling-Nya kepada mereka
lalu Ia berkata kepada orang itu: “Ulurkanlah tanganmu!” Dan ia mengulurkannya,
maka sembuhlah tangannya itu
Kesimpulan.
— Kita
sudah belajar pagi ini; ada banyak jenis kemarahan. Jika sdr bergumul dengan
kemarahan, Tuhan berjanji untuk memberi kemenangan bagi Sdr, apabila Sdr mengijinkannya.
— Sdr
boleh marah, tetapi jangan berbuat dosa. Jangan biarkan matahari terbenam di
atas kemarahanmu.
— Jangan
memberi celah kepada Iblis untuk masuk ke dalam hidupmu dan menjejakkan kakinya
di dalam hidupmu.
— Tetapi
salurkanlah kemarahanmu agar dapat mencapai kemenangan demi kemenangan bagi
Yesus
Amin
Kebaktian Rumah Tangga, 20/06/2012 (Kel. Ibu Welly N)
-->
Kebaktian Rumah Tangga, 20/06/2012 (Kel. Ibu Welly N)
" Mengatasi
Konflik Dalam Rumah Tangga "
(Amsal. 17:1)
“Lebih baik
sekerat roti yang kering disertai dengan ketenteraman, dari pada makanan daging
serumah disertai dengan perbantahan.(TB)”
Ketika kita membaca ayat pokok ini
maka ada dua hal penting yang kita ketemukan dalam ayat ini: Pertama: Sebuah
rumah tangga dapat tentram tidak ditentukan dari apa yang kita nikmati secara
jamani, dan kedua: Rumah tangga yang tentram adalah rumah tangga tanpa
perbantahan. Kitab amsal adalah
kitab yang menceritakan banyak hal dalam
kehidupan kita sehari-hari , termasuk didalamnya adalah mengenai masalah-masalah
seputar rumah tangga. Perlu kita ketahui bahwa dewasa ini banyak rumah tangga
Kristen yang hancur oleh karena tidak dapat menyelesaikan masalah dalam
kehidupan rumah tangganya, mungkin itu antara suami dengan istri atau orang tua
dengan anak-anak. Oleh karena itu adalah baik pada kesempatan ini kita akan
belajar dari kitab amsal seputar bagaimana menyelesaikan konflik yang mungkin
saja terjadi dalam kehidupan rumah tangga kita.
Kunci Mengatasi konflik dalam rumah tangga:
1.
Semua punya peran untuk menyelesaikan masalah (Ams. 14:17)
Siapa lekas naik darah, berlaku bodoh, tetapi orang yang
bijaksana, bersabar.(TB)
Ada pilihan
bagi kita saat konflik terjadi, baik istri, suami atau anak, atau siapa saja
yang terlibat dalam konflik tersebut. Pilihan tersebut adalah mengambil sikap
untuk dapat mengendalikan
diri sendiri bukan mengendalikan orang lain. Seringkali banyak orang yang salah
mengatasi masalah yang terjadi dalam kehidupan mereka, karena pilihan yang
diambil adalah mengatasi orang lain. Menurut ayat ini orang trsebut adalah orang bodoh. Sebaliknya orang yang
sabar dan dapat mengatasi dirinya adalah orang bijak. Kalau dalam sebuah
konflik setiap pribadi dapat bersikap seperti orang bijak maka masalah
tersebutpun akan terselesaikan.
2. Masing-masing punya prinsip setia (Amsal. 11:13)
Siapa mengumpat, membuka rahasia, tetapi siapa yang setia, menutupi
perkara.(TB)
Seringkali hal yang kita ketemukan
dalam sebuah konflik adalah saling menyalahkan , bahkan seringkali lawan
konflik menceritakan kejelekan lawan konfliknya kepada orang lain. Sehingga
konflik/masalah yang tadinya hanya sekecil kuku itam akhirnya melebar dan
membawa dampak yang lebih besar. Satu
hal yang terlihat disini bahwa waktu konflik
terjadi iblis sedang berperan untuk mengalihkan kesetian kita antara
satu dengan yang lain. Oleh karena itu lewat nasehat fiman Tuhan ini kita
diingatkan supaya ketika suatu konflik terjadi, kita tetap dapat menjaga
kesetian kita, tidak gampang dipropoganda oleh iblis yang akhirnya membawa kita
masuk dalam dosa perkataan karena membeberkan apa yang menjadi masalah kita.
Mungkin ketika kita menceritakan kepada orang lain, hati kita terasa plong
tetapi sesungguhnya akan ada bahaya kedepan yang lambat atau cepat pasti akan
menghancurkan hidup kita. Karena itu bagian kedua dari kunci untuk
menyelesaikan konflik adalah tetap memegang prinsip setia. Kalau toh sampai
kita mau membeberkan masalah kita, beberkanlah itu pada rohaniwan-rohaniwan dan
langsung kepada Tuhan.
3. Mengakui
dihadapan Tuhan (Amsal. 5:21)
Karena segala jalan orang terbuka di depan mata TUHAN, dan segala
langkah orang diawasi-Nya.(TB)
Ketika suatu konfli terjadi
seringkali yang ada adalah pembenaran diri sendiri, masing-masing individu
mempertahankan keegoisannya, ini lah yang seringkali membuat tidak ada titik
temu dari sebuah konflk. Mari kita
perhatikan ayat ini bahwa semua jalan kita terbuka dihadapan Tuhan, bahkan Ia mengawasi
setiap langkah kita. Oleh karena itu ketika ada dalam masalah hendaknya kita
jangan membenarkan diri kita sendiri dan menyalahkan orang lain, tetapi
hendaknya kita daang kepada Tuhan dan membka diri kita di hadapan Tuhan, dengan
demikian Tuhan yang akan mengoreksi diri kita dan menunjukkan jalanNya bagi
kita.
4. Meminta hikmat dari Tuhan (Ams. 4:6)
Janganlah meninggalkan hikmat itu, maka engkau akan dipeliharanya,
kasihilah dia, maka engkau akan dijaganya.(TB)
Masalah seringkali membuat cara
berpikir orang menjadi mandek, tidak berkembang dan seolah-olah yang ada
hanyalah jalan pintas. Untuk dapat keluar dari kemelut seperti saat kita ada
dalam masalah, maka hal yang terpenting bagi kita adalah bukan lari dari
masalah, mengambil jalan pintas, tetapi ambil lah waktu sejenak dan memohon
kepada Tuhan agar memberikan kepada kita hikmat untuk dapat menyelesaikan
konflik tersebut. Pasti Tuhan yang mengasihi kita akan memberikan hikmatnya
kepada kita untuk keluar dari konfli tersebut. Penulis Amsal telah melewati
pengalan-pengalan ini karena itu ia memberikan nasehatnya kepada kita.
Kalau kita mau berlaku bijak maka
pasti kita akan menuruti nasehat ini, dan ketentraman kan menjadi bagian hidup
kita.
KESIMPULAN.
Sudahkan
anda pernah mengambil langkah-langkah ini untuk menyelesaikan konflik yang
terjadi dalam hidupmu? Kalau belum, hari ini ketika anda membaca warta ini
adalah kesempatan bagi anda untuk mulai mempraktekkan dalam hidup mu. Maka
percayalah Tuhan pasti akan membuat hidupmu sekeluarga menjadi tentram. Tuhan
Yesus Memberkati.
“Amin”
By : Pdt. Eben H. Plaimo
-->
"BELAJAR
DARI 3 SALIB"
(LUKAS 23:39-43)
¨
3 salib bukan hal yang asing
Di setiap
perayaan Paskah di persimpangan-persimpangan jalan, di depan gereja dan di
tempat-tempat ramai selalu ada pajangaan 3 salib.
Maukah
kita belajar dari 3 salib itu?
¨
Pelajaran.I: 3 salib membuktikan kebenaran
Alkitab
BUKTI BAHWA ADA 3 SALIB :
AYAT.33b “disana
mereka menyalibkan Dia dan penjahat-penjahat itu seorang di sebelah kanan dan
seorang di sebelah kiriNya”
Bandingkan
= Mat. 27:38; Mark. 15:27;Yoh. 19:18
Jadi
waktu kita mendirikan 3 salib atau melihat 3 salib mengingatkan kita bahwa
Alkitab sungguh-sungguh kebenaran yang harus di saksikan. Salib bukan hanya
pajangan atau untuk di sembah
¨
Pelajaran.
II: Salib memberi makna bahwa Kekristenan identik dengan penderitaan bersama
Yesus
¨ Ada
3 Jenis Penderitaan:
¨ Penderitaan
yang dialami seorang penjahat
¨ Penderitaan yang dialami
seorang benar
¨ Penderitaan
yang di alami seorang penjahat dan menuntun kepada pertobatan
Penderitaan
adalah hal yang pasti dalam hidup ini, tidak mengenal status atau jabatan
seseorang. Persoalannya bagaimana ketika kita mengalami penderitaan itu?.
Seperti Seorang penjahat yang menderita karena kejahatannya dan mati dalam
kejahatannya, atau seperti Yesus yang menderita untuk kemuliaan, atau seperti
seorang penjahat yang menderita dan belajar dari penderitaan itu untuk
bertobat.
Mari kita belajar
dari 3 salib tersebut :
¨
Pelajaran.III: Salib sang penjahat yang
bertekun dalam kejahatan (ayat. 39) band.
Mat 27:44;
Luk 23:33; Yoh 19:31
¨ Tindakannya
waktu di salib :
v
Menghujat Yesus (ayat. 39)
Mat 27:44
dan Mark 15:32 menggunakan kata ‘mencela’:
v
‘Bukankah Engkau adalah Kristus?’. =
menuduh/mencela kebaikan /standar rohani dari Yesus
v
‘Selamatkanlah diriMu dan kami’. =kata-kata sombong, merendahkan orang lain.
¨ Ia adalah
orang yang tahu diri dan rendah hati! penjahat ini hanya minta ‘diingat’
oleh Yesus (ay 42).
Ini harus kita
tiru, bahkan kalau dalam hidup ini kita sudah banyak melakukan banyak hal untuk
Tuhan (bdk. Luk 17:7-10).
Penerapan bg kita :
•
Jangan
Tetap bertekun dalam dosa meskipun sudah diujung kematian/penderitaan
•
Menyadari diri/introspeksi diri, jangan merasa
diri benar dan Sombong
•
Jangan memanfaatkan ketidakberdayaan seseorang
untuk menjatuhkan orang tersebut.
•
Mau berubah dan belajar dari orang lain.
·
Pelajaran
IV. Salib Penjahat yang bertobat
• Ia
tidak mencela Yesus
Mat 27:44 / Mark 15:32 = gaya
bahasa synechdoche, dimana sekalipun mereka menuliskan seluruhnya (kedua
penjahat), tetapi yang dimaksud adalah sebagian (salah satu penjahat). Ini
artnya penjahat ini ia tahu bahwa statusnya berbeda dengan Yesus. Ia tidak
ikut-ikutan dengan penjahat lain yang mencela Yesus.
• Rasa
takut kepada Allah pada saat ia mau mati (ay 40).
• Mengingat Firman yang pernah ia dengar, baik
secara langsung atau tak langsung, dari Yesus (ay 42 bdk. Mat 24:30 25:31).
Pada saat
ia mendengarnya, ia tidak bertobat. Tetapi sekarang pada saat ia mau mati, ia
menanggapinya dan bertobat!
¨
Pelajaran.
V: Salib Yesus
¨ Yesus tidak menjawab ketika dicela / dihujat
¨
Yesus tetap melayani BapaNya dan sesama manusia.
(penjahat yang membutuhkan firman Tuhan, bimbingan dan hiburan, Ia menjawabnya)
¨
KESIMPULAN
¨ Pelajaran
I :Jadilah orang Kristen yang melakukan kebenaran Firman Tuhan
¨ Pelajaran
II: Penderitaan adalah bagian dari Kekristenan
¨ Pelajaran
III: Sikap yang salah dalam menghadapi penderitaan harus di tinggalkan
¨ Pelajaran
IV: Penderitaan adalah pelajaran dan kesempatan untuk lebih baik dari hari ini.
¨ Pelajaran
V: Penderitaan bukan halangan untuk memberitakan Firman Tuhan/Melayani Yesus.
“AMIN”
“Ya Aku Datang Segera , Datanglah Tuhan
Yesus”
(Wahyu. 22:20)
Pendahuluan
Ini bukan perkataan Yoh. Ini perkataan Yesus “Ia
yang memberi kesaksian ini berfirman “…”
:
Kesaksian (ayat. 18) Yesus memberi kesaksian : “tentang nubuat’ =
sesuatu yang akan terjadi.
Nubuat. Wahyu. 1:3 “berbahagia yang membaca, mendengar, menuruti “
Karena itu dalam wahyu. 22:10 “tidak boleh memateraikan kata-kata
nubuat ini =tidak boleh disembunyikan/harus dibukakan.” Kalau menutup why.
22:18-19 ‘akibatnya’
Ini artinya berita tentang kedatangan Tuhan yang kedua kali adalah
berita yang sangat penting untuk diperhatikan dan dipelajari.
Tentu tidak mengenyampingkan tentang kelahiran Yesus. Bagi kekristenan
kelahiran Yesus sebenarnya hanyalah sebuah peringatan bahwa kristus yang dengan
cara ajaib sudah lahir kebumi akan datang kembali pula dengan cara yang ajaib.
Ada beberapa hal yang akan kita pelajari dari judul diatas :
1. Kasaksian =marturia = kata yang dalam bahasa yun bersifat aktif / present artinya suatu tindakan yang dilakukan
terus menerus. Dengan penuh keberanian.
Bahasa inggris =witness =bersaksi
Ini artinya berita tentang kedatangan Tuhan adalah sesuatu yang penting
untuk terus diberitakan Karena itu dalam wahyu. 22:10 “tidak boleh memateraikan
kata-kata nubuat ini =tidak boleh disembunyikan/harus dibukakan.” Kalau menutup
why. 22:18-19 ‘akibatnya’
Ini perintah yang
tidak boleh di abaikan oleh orang Kristen. Jadi bicara tentang tema ini artinya
kita tidak diingatkan untuk diri kita sendiri tetapi kita diingatkan untuk org
lain juga.
Beberapa bentuk
kesaksian :
1. Bersaksi dengan
prilaku
Bersaksi tidak
selamanya harus dengan kata-kata, tetapi kesaksian yang hidup adalah prilaku
kita /cara hidup kita ( 2 kor. 3:2-6) ingat amsl. 24:1…; I Ptr. 2-6
Sudahkah anda
memiliki kesaksian seperti ini secara aktif? Kalau sudah maka sesungguhnya anda
adalah orang yang sadar akan pentingnya kedatangan Tuhan.
2. Bersaksi lewat
berbicara (I Ptr. 4:11) jadi khotbah tidak hanya bisa disampaikan lewat mimbar
gereja tetapi kapan saja kita bisa berkhotbah tepatnya yaitu saat kita sedang
berbicara dengan orang lain.
2. Aku datang segera
Bahasa inggris :surely = sungguh pasti = ini
artinya kedatangan Tuhan adalah sesuatu yang pasti, sekalipun tidak diberitahu
kapan kedatanganNya.
Tetapi kalau Ia
datang artinya :
- Ia
sudah menyediakan tempat bagi kita (Yoh. 14:1-3)yoh. 10:10
- Kita harus pegang apa yang ada pada kita
(wahyu. 3:10-11) akan ada banyak pencobaan /harus siap
3. Datanglah Tuhan
Yesus
Ini adalah suatu
ungkapan kesiapan dari Yoh. Dan ini juga harus menjadi ungkapan setiap kita
yang percaya bahwa kita juga telah siap menyambut kedatangan Tuhan yang kedua
kali.
Kesiapan itu terlihat
dari :
1. Iman kita (Luk.
18:8)
2. Tetap didalam dia
( I yoh. 2:28)
3. Tidak bercacat
cela = dewasa rohani (I tes. 5:23)
Sudah siapkah saudara
menyambut kedatanganNya dengan berkata datanglah Tuhan yesus, atau saudara
masih ragu-ragu? Atau kita seperti 2 petr. 3:4 yang merasa bahwa janji Tuhan
itu omongkosong. Ambil sikap hari ini ….
Amin
“KEHENDAK ALLAH DALAM HIDUP ”
(Efesus. 5:15-17)
Pendahuluan.
Ada tiga bagian besar dari
ayat di atas a.l:
.
— Karena
itu, perhatikanlah dengan saksama, bagaimana kamu hidup, jangan
seperti orang bebal, tetapi seperti orang arif.
— Dan
pergunakanlah waktu yang ada, karena hari-hari ini adalah hari
yang jahat
— Sebab
itu janganlah kamu bodoh, tetapi usahakanlah supaya kamu mengerti
kehendak Tuhan
Dari tiga bagian besar dari ayat di atas kita akan
memperhatikan kehendak Allah bagi hidup kita. Kehendak Allah hanya dapat
dilakukan oleh orang-orang hidup. Orang mati tidak dapat lagi melakukan
kehendak Allah, karena itu selagi kita masih hidup marilah kita melakukan
kehendak Allah. Paulus sebagai penulis surat ini menekan hal tersebut dengan
menyatakan “perhatikan dengan seksama”. Kalimat ini penting secara khusus pada
kata “seksama”. Kamus bahasa Indonesia, kata saksama dapat diartikan : cermat,
tepat, benar-benar, jitu, teliti. Alkitab versi bahasa Indonesia
sehari-hari (BIS) katakan: perhatikan baik-baik cara hidupmu. Jadi jelas yang
perlu diperhatikan adalah cara hidup kita, bukan cara mati kita. Manusia dapat
mati dengan berbagai macam cara, tetapi itu sama sekali tidak menentukan bahwa
orang tersebut sedang melakukan kehendak Allah atau tidak. Lewat kesempatan ini
saya mau katakan buanglah mitos atau pemahaman yang salah, yang sering kita
dengar dalam lingkungan kita bahwa cara seseorang meninggal itu menentukan cara
hidupnya berkenan kepada Allah atau tidak.
Paulus
sebagai penulis surat efesus ini jelas mengatakan bahwa perhatikanlah cara
hidupmu bukan cara matimu. Ini artinya bahwa cara hidup kita betul-betul sangat
menentukan kita berkenan kepada Allah atau tidak sedang cara kita mati sama
sekali tidak ada hubungannya dengan berkenannya seseorang kepada Allah. Dalam ayat inti di atas dijelaskan ada dua
cara hidup yang menjadi fakta kehidupan kita sehari-hari, yaitu cara hidup
orang bebal dan cara hidup orang arif.
Berikut kita akan memperhatikan dua bagian ini.
Cara
Hidup orang Bebal/bodoh
— Orang
yang tidak sabar menunggu waktunya Tuhan disebut orang bodoh, 1 Sam. 13:13.
— Orang
yang tidak bersandar atau tidak mengandalkan Tuhan disebut bodoh, 2 Taw. 16:9.
— Orang
yang cepat naik darah (cepat marah) disebut orang bodoh, Ams. 14:17; 20:3
— Orang
bodoh menurut Alkitab yaitu orang yang tidak mau dididik, Ams. 1:7; 15:5
— Orang
bodoh menurut Alkitab yaitu mendengar Firman tetapi tidak melakukan.
Ada orang mendengar Firman Allah tetapi sulit percaya di dalam hatinya, Luk. 24:25
Ada orang percaya yang berkata bahwa ia percaya Firman Allah tetapi tidak melakukan Firman Allah, Mat. 7:26
Ada orang mendengar Firman Allah tetapi sulit percaya di dalam hatinya, Luk. 24:25
Ada orang percaya yang berkata bahwa ia percaya Firman Allah tetapi tidak melakukan Firman Allah, Mat. 7:26
— Orang
bodoh menurut Alkitab yaitu orang-orang yang mengumpulkan harta bagi dirinya
sendiri tetapi tidak kaya di hadapan Allah, Luk. 12:20-21
CARA
HIDUP ORANG BIJAK/ARIF
1.
Hidup dinilai dari isi, bukan panjangnya hidup
Aku memanggil langit dan bumi menjadi saksi terhadap
kamu pada hari ini : kepadamu Ku-perhadapkan kehidupan dan kematian, berkat dan
kutuk, pilihlah kehidupan, supaya engkau hidup, baik engkau maupun keturunanmu (Ulangan
30:19
Menginginkan
untuk hidup lebih lama/umur panjang adalah baik. Namun akan menjadi salah kalau
kita berpikir bahwa orang yang berumur panjang itu yang berkenan kepada allah
sementara orang yang berumur pendek tidak berkenan kepada Allah. Seberapa lama
kita hidup di dunia ini tidak menentukan kita berkenan atau tidak kepada Allah.
Yang menentukan adalah bagaimana kita mengisi hidup kita dengan cara hidup yang
berkenan kepada Allah. Kalau kita diberi umur panjang itu adalah anugerah
Tuhan, kita harus mensyukurinya dengan mengisi hari-hari hidup tersebut dengan
hal-hal yang menyenangkan hati Allah.
2. Hidup dilihat akhir bukan awalnya
hidup.
Banyak orang yang memulai
kehidupannya dengan luar biasa, setia gereja, melakukan hal-hal baik. Namun kalau
pada akhir dari hidupnya ia berpaling dari semuanya itu maka ini sangat tidak
berkenan kepada Allah. Perhatikan dua ayat berikut ini:
— Sebab
Aku tidak berkenan kepada kematian seseorang yang harus ditanggungnya, demikian
firman Tuhan Allah. Oleh sebab itu, bertobatlah, supaya kamu hidup ! (
Yehezkiel 18:32)
— BIS
: Aku tidak senang bila seseorang mati, tinggalaknlah dosa-dosamu supaya kamu
tetap hidup.
Kematian orang yang
melakukan kejahatan dan tidak bertobat di mata Tuhan sangatlah tidak berkenan.
Ia menginginkan agar masa hidup kita di jalani dengan pertobatan sampai akhir.
Sebagai mana Paulus dalam II Tim. 4:6-8 memberi kesaksian bahwa ia telah
mengakhiri pertandingan iman yang baik dan telah sampai kepada garis akhir.
3. Hidup kemana perginya, bukan datangnya
— Janganlah
gelisah hatimu; percayalah kepada Allah, percayalah juga kepada-Ku.
— Di
rumah Bapa-Ku banyak tempat tinggal, jika tidak demikian, tentu Aku mengatakan
kepadamu, sebab Aku pergi kesitu untuk menyediakan tempat bagimu.
— Dan
apabila aku telah pergi kesitu dan telah menyediakan tempat bagimu, Aku akan
datang kembali dan membawa kamu ke tempat-Ku, supaya ditempat dimana Aku
berada, kamupun berada . Dan ke mana
Aku pergi, kamu tahu jalan ke situ. (Yohanes 14:1-4)
Semua
kita telah lahir didalam dunia ini,
meski ada yang dilahirkan di istana, digubuk, di hotel dll. Namun yang perlu di
pertanyakan adalah kemana kita akan pergi nanti/setelah kematian. Hanya ada 2
pilihan, sorga atau neraka. Yesus memberikan tawaran kepada kita untuk memilih
pergi ke sorga, karena ia telah mendahului kita dan menyediakan tempat tersebut
bagi kita. Kalau pilihan kita selama hidup adalah sorga maka kita tidak perlu
gelisah percaya saja kepada Allah dan kepada Yesus yang adalah firman itu.
Kesimpulan
Pilihlah sekarang cara hidup orang bijak,
jangan memilih cara hidup orang bodoh karena firman Tuhanpun melarang untuk
kita memilih cara hidup orang bodoh. Kalau kita sampai memilih cara hidup orang
bodoh itu artiinya kita sendiri yang telah memilih jalan yang salah.
“Amin”
“Berkat Allah Itu Pasti ”
(Maz. 67:1-8)
Pendahuluan.
Dunia mengatakan bahwa
tahun 2013 adalah tahun unta. Unta adalah binatang yang hidup dipadang gurun
sehingga orang dunia memprediksikan bahwa tahun 2013 adalah tahun yang penuh
dengan kesulitan. Keyakinan orang dunia ini semakin diperkuat ketika
menghubungkan tahun 2013 dengan angka 13 yang katanya adalah angka sial.
Sebenarnya apa yang dikatakan dunia ini hanyalah kutipan dari pernyataan
Alkitab, yang menyatakan bahwa memang dihari-hari akhir ini akan datang masa
yang sukar. Ini artinya setiap menapaki suatu tahun yang baru kita akan selalu
berjumpa dengan kesulitan yang frekuensinya bukan semakin menurun, melainkan semakin
meningkat. Tetapi jangan kita lupa bahwa setiap kesulitan yang kita temui,
tidak menandakann bahwa Allah berhenti untuk memberkati kita. Perhatikan ayat
kunci kita di atas, secara khusus ayat. 7-8 menyatakan kepada kita bahwa
sesungguhnya berkat yang Allah berikan kepada kita pasti dan tidak dapat dipengaruhi
oleh kondisi apapun. Namun sering orang Kristen ragu dengan pernyataan ayat di
atas, buktinya banyak orang Kristen yang melakukan hal-hal yang tidak berkenan
kepada Allah, hanya karena ingin menggapai keberkatan versi manusia duniawi.
Misalnya : melakukan permainan judi, korupsi/mencuri/merampok, rela
meninggalkan ibadah demi pekerjaan (bekerja pada hari minggu), berjualan
barang-barang yang bertentangan dengan firman Tuhan (Rokok; Narkoba; Siri pinang;
Minuman keras; dll). Hal ini semua terjadi karena manusia sebenarnya tidak
yakin dengan janji keberkatan yang dari Tuhan yang adalah pasti. Sekali lagi
saya perlu tekankan bahwa dalam kekristenan berkat dari Allah itu bukan
mudah-mudahan tetapi pasti. Pasti tidak berarti juga tidak ada masalah
/tantangan, Mungkin ada masalah, ada tantangan, ada ujian tetapi semuanya itu
tidak dapat menghambat berkat dari Allah. Pendapat tentang pengertian berkat
inilah yang perlu di luruskan sehingga kita tidak salah dalam menilai Tuhan
soal kehidupan yang diberkati. Mari simak arti dan jalan untuk dapat meraih
berkat Tuhan yang pasti.
I.
Pengertian Berkat
Karena kita sedang membahas dari perjanjian lama,
secara khusus pada ayat kunci kita di atas maka perlu kita memperhatikan dari
bahasa asli penulisan Alkitab (perjanjian lama = bahasa ibrani). Kata yang
digunakan untuk kata berkat adalah “barak”, yang dalam bahasa Arab “barokah”.
Arti kata barak ini ada beberapa :
1. Diberkati (secara financial, materi, kedudukan dll)
2. Di hormati
3. Dipuji
4. Di lepaskan dari kutuk
5. Diselamatkan.
Dari pengertian kata ini maka jelas bahwa arti
“berkat’ tidak hanya tertuju pada hal-hal jasmaniah saja atau hal-hal materi
saja (mis: uang, kekayaan dll) tetapi mencangkup luas sampai kepada keselamatan
kita. Saya ingin memberikan contoh : misalnya anda hhari ini berjualan dan
tidak meraih keuntungan sama sekali, itu tidak bberarti bahwa Tuhan tidak
memberkatimu. Lihat segi yang lain dalam hidupmu, mungkin anda masih sehat,
selamat dalam perjalanan, dll. Ini semua menandakan bahwa Tuhan masih
memberkati kita, meskipun dalam bentuk yang lain. Karena itu marilah kita buang
jauh-jauh pendapat yang menyatakan bahwa diberkati itu hanya tertuju pada
masalah uang dan harta benda dunia ini.
II.
Jalan untuk meraih berkat Tuhan yang pasti
1.
Menyadari bahwa Allah senantiasa memandang kita (ayat. 2)
Berkat Tuhan itu pasti jika dalam hidup, kita senantiasa
merasakan kehadiran Allah. Sinar wajah Allah berbicara tentang hadiratNya dalam
hidup kita. Ini artinya berkat Allah tidak bisa terlepas dari kehadiran Allah
dalam pribadi kita. Dengan kata lain ada hadirat Allah maka pasti ada berkat
Allah, sebaliknya jika tidak ada hadirat Allah maka pasti tidak ada berkat.
Atau mungkin ada berkat tetapi itu adalah berkat yang berasal dari dunia ini,
atau dari iblis. Berkat semacam ini hanya bersifat sementara dan tidak akan
mendatangkan kedamaian. Hadirkan hadirat Allah maka kita akan diberkati dengan
berkat yang kekal.
2.
Jika punya kerinduan untuk melakukan sesuatu bagi Tuhan. (ayt. 3)
Untuk apa kita diberkati?
Ini pertanyaan yang penting. Banyak orang Kristen hanya mencari tahu bagaimana
ia bisa diberkatti, tanpa memikirkan untuk apa kalau ia diberkati? Pertannyaan
ini menuntut pertanggungjawaban motifasi kita terhadap kerinduan untuk
diberkati. Jika motifasi kita diberkati untuk melakukan sesuatu bagi Tuhan,
sebagaimana yang dinyatakan dalam ayat diatas yaitu agar bangsa-bangsa dan
suku-suku bangsa mengenal Tuhan, maka pasti berkat Allah itu akan dinyatakan
dalam kehidupan kita. Sebaliknya jika motivasi kita hanya untuk memuaskan
segala kenginan kita, maka sia-sialah keberkataan yang Allah nyatakan dalam
kehidupan kita. Karena itu jangan heran
banyak orang Kristen yang akhirnya tidak mengalami keberkatan dari Tuhan.
3.
Jika kita berjalan dalam tuntunan Allah (ayat. 4-5)
Mengandalkan Tuhan adalah kunci
keberkatan dalam kekristenan, dan berjalan dengan kekuatan sendiri adalah
penghalang musuh untuk meraih berkat. Jika kita ingin diberkati oleh Tuhan, maka
kita harus berani memilih dan berjalan dalam pimpinan Tuhan bukan dengan
kekuatan dan kebisaan kita. Ini hanyalah sebuah ajakan, tetapi pilihan ada pada
pihak kita. Saya percaya jika kita ingin
diberkati maka kita akan memilih untuk berjalan bersama dengan Allah disbanding
dengan kekuatan diri sendiri yang tidak membawa kepada keberkatan sesungguhnya.
Kesimpulan
Mari kita Pulang dengan membawa keyakinan ini bahwa
Allah pasti memberkati.
Yang penting adalah hidup yg senantiasa menyadari
Allah senantiasa memandang kita, rindu untuk melakukan sesuatu bagi Tuhan, Mau
berjalan dalam Tuntunan Allah
“Amin”
“
PENTINGNYA PENGAMPUNAN ”
(Mat. 18:21-22)
Pendahuluan.
Dendam, amarah, kebencian
adalah dosa yang seringkali bercokol dalam pribadi orang Kristen, tetapi banyak
orang Kristen yang acuh tak acuh dengan dosa tersebut. Orang Kristen terus
menjalankan rutinitas rohani mereka tanpa memberekan terlebih dahulu dosa-dosa
tersebut. Tahukah saudara bahwa setiap rutinitas yang dilakukan meskipun begitu
indah dan menarik, tetapi kalau sang pelaku masih ada kemarahan, kebencian dan
dendam dalam hatinya, maka semua yang dilakukan akan menjadi tidak berguna sama
sekali dalam pandangan Tuhan. Melihat kepada ayat pokok kita di atas Yesus
menyinggung pernyataan saya ini.Yesus mengatakan bahwa apabila ada sesuatu
dalam hati mu tentang saudaramu, maka tinggalkan persembahanmu dan pergi
berdamai dengan dia, baru engkau datang mempersembahkan korban bagi Tuhan. Apa
yang diungkapkan Yesus ini , juga kemudian dinyatakan dalam tulisan Yohanes
bahwa setipa orang yang mengatakan bahwa ia mengasihi Tuhan tetapi membenci
saudaranya sesungguhnya ia tidak mengenal Tuhan. Jadi jelas sekali bahwa
pemberesan diri terhadap dosa-dosa di atas sangat penting bagi pribadi orang
Kristen. Pemberesan inilah yang namanya pengampunan. Kita akan mampu
melakukannya ketika kita betul-betul memahami tentang betapa pentingnya
pengampunan dalam kehidupan kekristenan. Berikut kita akan memperhatikan betapa
pentingnya pengampunan dalam beberapa point :
1.
Pengampunan adalah sebuah perintah (Efs. 4:32.)
Perintah
adalah sesuatu yang tidak boleh kita lupakan, dan merupakan sebuah tugas yang
perlu dilakukan. Jadi ingat baik kalau seseorang belum melepaskan pengampunan
maka itu sama halnya dengan orang tersebut belum menyelesaikan tugasnya
dihadapan Allah. Lah….kalau Tuhan datang perintah ini belum juga terealisasi
dalam hidup kita, maka dalam perumpamaanNya Yesus menggambarkan pribadi
tersebut dengan gelar “hamba yang jahat dan tidak setia” . Pertannyaannya
adalah maukah saudara disebut hamba yang jahat dan tidak setia???? Hanya karena
saudara tidak mau melepaskan pengampunan. Kata “mengampuni” dalam ayat ini
sangat penting yaitu = charizomai artinya:
memberi, mengaruniakan, memperlakukan dengan murah hati, menghapus hutang.
Jadi mengampuni adalah suatu perintah untuk memberi,
memperlakukan dengan murah hati, dan manghapus hutang. Tentu ini tidak
mengenakkan secara daging, tetapi kita harus melakukannya.
2.
Pengampunan adalah cermin dari kehidupan rohani (Mat. 5:23-24)
Cermin adalah sebuah benda
yang menunjukkan keaslian pribadi kita. Cermin tidak dapat menyembunyikan
sesuatu apapun tentang pribadi kita.
Cermin akan mengatakan secara terus
terang tentang keberadan kita secara jasmani. Demikian juga dengan diri
kita ketika kita melepaskan pengampunan maka pangampunan itu adalah salah satu
cermin yang menunjukkan kepada banyak orang bahwa benar, saudara adalah umat
kepunyaan Tuhan yang sudah mendapatkan pengampunan dari Tuhan, karena itu
dengan murah hati melepaskan juga pengampunan
kepada orang lain yang bersalah kepada kita. Menarik untuk memperhatikan
kata “berdamai” yang dipakai dalam ayat tersebut diatas, kata ini berasal dari
bahasa Yun “dialaso” yang berarti sebuah kata kerja untuk memulai bukan
menunggu. Jadi kalau kita hubungkan dengan bagian pertama dari pembahasan ini,
maka dapat disimpulkan bahwa pengampunan atau berdamai dengan dengan orang lain
adalah bukan hanya sebuah perintah yang tegas, tetapi juga sebuah kegiatan
memulai yang harus kita kerjakan tanpa menunggu pihak yang lain yang
memulainya. Yesus telah menjadi teladan dalam hal ini, Ia tidak hanya berdiam
diri disorga ketika melihat umat manusia telah jadi dalam kesalahan dan dosa,
melainkan ia telah datang kedalam dunia untuk mencari dan menyelamatkan kita.
Maukah saudara dan saya meneladani sikap ini???
3. Pengampunan adalah Hukum Tabur Tuai (Luk. 6:37)
Adalah tidak mungkin
seorang Kristen yang belum melepaskan pengampunan kepada orang lain, ia sendiri
telah diampuni oleh Tuhan. Kata ampuni dalam ayat ini dipakai kata “apoluo”
yang artinya melepaskan sesuatu, menabur. Jadi tabur tuai artinya apa yang kita
lepaskan itulah yang akan kita terima. Dalam konteks ini pengampunan adalah
hukum tabur tuai, maka siapa yang mau diampuni setiap dosanya hukumnya ia juga
harus terlebih dahulu mengampuni orang lain. Tahukah saudara berapa dosa yang
kita lakukan setiap hari??? Tentu lebih banyak dari kesalahan yang orang lain
buat bagi kita, bukan??? Kalau dosa yang
banyak saja Tuhan mau mengampuni, mengapa kita tidak bisa melepaskan
pengampunan kepada orang yang bersalah kepada kita, yang tidak seberapa
itu??? Bukankah sikap semacam ini
menunjukkan kegoisan dan kesombongan kita?
Marilah kita belajar dari
kebenaran ini, dan mengerti dengan baik, karena kita manusia yang lemah dan
tidak sempurna, tidak ada diantara kita yang bisa hidup tanpa kesalahan, karena
itu belajarlah melepaskan pengampunan dengan demikian kitapun akan mendapatkan
pengampunan.
Kesimpulan
TAATI
PERINTAH INI DAN JADIKAN CERMIN KEHIDUPAN ROHANI KITA UNTUK MENUAI SETIAP
BERKAT DARI TUHAN YESUS
“Amin”
Tidak ada komentar:
Posting Komentar